Pemprov Jateng - Kabupaten Mukomuko Jajaki Kerja Sama Industri Kreatif
Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Bupati Mukomuko, Sapuan, menyerahkan cinderamata kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, di ruang pertemuan Kantor Gubernur Jawa Tengah, di Semarang, Senin (6/6). | Foto: Istimewa
REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- UMKM batik kini tengah dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko, Provinsi Bengkulu. Bahkan daerah penghasil kelapa sawit ini ingin menjadikan UMKM batik sebagai salah satu kekuatan industri kreatifnya.
Perihal ini terungkap dalam pertemuan antara Bupati Mukomuko, Sapuan, dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, di ruang pertemuan Kantor Gubernur Jateng, di Semarang, Senin (6/6).
Dalam kesempatan ini, bupati Mukomuko mengatakan, Bengkulu sebenarnya juga sudah punya kerajinan khas kain batik besurek. Namun Kabupaten Mukomuko ingin mengembangkan batik khas Jawa guna memperkaya khasana UMKM kreatifnya.
Sebab hampir separuh penduduk di Mukomuko berasal Jateng dan mereka awalnya merupakan para transmigran yang pada saat ini telah sukses dalam usaha di bidang pertanian.
“Sebanyak 40 persen populasi warga Mukomuko itu dari Jateng dan produktivitas pertanian kami sangat baik. Panennya rata-rata mencapai delapan ton per hektare,” jelasnya.
Kepada Gubernr Jateng, bupati Mukomuko juga sempat memamerkan beberapa potong kain batik, produk UMKM yang saat ini sedang dikembangkan di daerahnya dengan melibatkan transmigran asal Jateng sebagai pembimbing.
“UMKM kami itu batik dan kami banyak belajar di Jateng dan kami mengambil pembimbing dari Jateng. Harapan kami industri kreatif di Mukomuko akan terus berkembang dengan kerja sama seperti ini,” tegas Sapuan didampingi istrinya, Nurliyana Sapuan.
Terpisah, Gubernur Ganjar Pranowo, dalam kesempatan itu mengapresiasi semangat Bupati Mukomuko Sapuan yang bergerilya untuk menyokong kemajuan ekonomi dan industri kreatif di wilayahnya.
Gubrnur pun sepakat untuk membangun relasi dan kerja sama yang lebih kuat lagi dengan Pemkab Mukomuko. “Tadi beliau Bupati Mukomuko menyampaikan, untuk membuat batik, di sana tidak ada ahli membatik tetapi mereka niat mendatangkan instruktur dari Pekalongan untuk pelatihan,” jelasnya.
Ganjar juga menyampaikan, Pemprov Jateng siap mendukung kerja sama antar dua daerah. Bahkan orang nomor satu di Provinsi Jateng ini juga menjanjikan, jika berkesempatan bakal menengok para transmigran Jateng di Kabupaten Mukomuko.
Sehingga hubungan antar kedua daerah juga akan terbangun lebih bagus, termasuk juga kerja sama melakukan penguatan ekonomi kreatif semacam ini bisa dikembangkan lagi bersama-sama.
Di lain pihak, Ganjar juga melihat potensi pengelolaan kelapa sawit yang ada di Mukomuko. Dengan pembahasan yang lebih intens, tidak menutup kemungkinan akan terjadi kerja sama antara Jateng dan Kabupaten Mukomuko.