Ditutup Dua Tahun, Jepang akan Kembali Buka Pintu untuk Turis Asing

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Fernan Rahadi

Pemandangan Gunung Fuji dilihat dari Syariah Hotel Fujisan, Jepang
Pemandangan Gunung Fuji dilihat dari Syariah Hotel Fujisan, Jepang | Foto: Japantimes

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Jepang akan kembali membuka pintu wisata bagi turis mancanegara setelah menutupnya selama dua tahun. Namun Negeri Sakura masih tetap akan menerapkan pembatasan dan persyaratan.

Menurut Japan Tourism Agency (JTA), hanya pengunjung dengan paket wisata yang akan diizinkan masuk ke negara tersebut selama fase pertama pembukaan turis asing pada 10 Juni mendatang. Pemandu agen perjalanan harus memastikan para turis mengenakan masker.

"Pemandu wisata harus sering mengingatkan peserta tur tentang tindakan pencegahan infeksi yang diperlukan, termasuk mengenakan dan melepas masker, di setiap tahap tur," kata JTA dalam pedomannya yang dirilis pada Selasa (7/6).

Masker tetap diwajibkan walaupun para turis sedang berada di luar ruangan. “Di luar ruangan, pemakaian masker harus berlanjut dalam situasi di mana orang berbicara dalam jarak dekat,” kata JTA.

Bulan lalu, Jepang melakukan "tur uji" kelompok sekitar 50 orang. Kebanyakan dari mereka adalah agen perjalanan. Namun salah satu peserta dinyatakan positif Covid-19. James Jang, agen perjalanan dari Australia yang ikut serta dalam salah satu tur uji coba, mengatakan aturan atau pedoman JTA kemungkinan akan menunda beberapa orang untuk saat ini. "Klien akan baik-baik saja dengan mengenakan masker di dalam ruangan tetapi memakainya 24 jam itu merepotkan," kata Jang kepada Reuters.

“Biaya memiliki pemandu setiap saat dapat menghalangi klien sampai nanti ketika mereka memiliki lebih banyak fleksibilitas,” kata James menambahkan.

Pada 2019, terdapat 31,9 juta turis yang mengunjungi Jepang. Negara tersebut meraup 4,81 triliun yen atau sekitar 36,28 miliar dolar AS dari sektor pariwisata kala itu. Namun saat pandemi Covid-19 melanda, Jepang menjadi negara paling ketat yang menerapkan kontrol perbatasan. Ia melarang hampir semua warga non-penduduk. Namun kini, Jepang sudah melonggarkan aturan pembatasannya.

Terkait


Jepang Catatkan Rekor Kelahiran Terendah Sejak 1899

Utusan AS Bertemu Korsel dan Jepang Bahas Kemungkinan Uji Coba Senjata Nuklir Korut

China Kecam Klaim Jepang Atas Wilayah Okinotori

Komputer AS Geser Fugaku Jepang sebagai Superkomputer Tercepat di Dunia

'Shonen Jump' Akhiri Serial yang Menjanjikan dengan Cepat

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark