Jumat 10 Jun 2022 06:45 WIB

Humor Gus Dur: Ditawari Harta Usai Tolong Diktaktor yang Tenggelam, Nelayan Malah Takut Punya Musuh

Sang diktaktor menawarkan harta, jabatan, dan wanita, tetapi ditolak.

Rep: Kurusetra/ Red: Partner
Humor Gus Dur
Humor Gus Dur

KH Abdurrahman Wahid. Gus Dur bercerita tentang seorang diktaktor yang nyaris mati tenggelam di sungai, diselamatkan oleh seorang nelayan.
KH Abdurrahman Wahid. Gus Dur bercerita tentang seorang diktaktor yang nyaris mati tenggelam di sungai, diselamatkan oleh seorang nelayan.

KURUSETRA -- Salam Sedulur... Gus Dur semasa hidupnya melewati serangkaian penekanan di era Orde Baru pimpinan Soeharto. Seperti banyak orang paham, Pak Harto dikenal sebagai sosok presiden yang diktator. Bicara soal diktator, Gus Dur punya cerita humor di mana seorang nelayan justru ketakutan usai ditawari harta dan jabatan karena menolong seorang diktaktor yang nyaris mati tenggelam.

Kisah berawal ketika ada seorang diktaktor yang dikenal kejam dan serakah. Ia sangat dibenci oleh banyak orang, termasuk para rakyat.

BACA JUGA: Eril Bukan yang Satu-satunya, Setiap Tahun 15-20 Orang Tenggelam di Sungai Aare Swiss

Suatu hari, sang diktator sedang menaiki kuda dan mengelilingi kota. Tiba-tiba kuda yang ditungganginya bertingkah aneh saat melewati jembatan. Karena terkejut melihat air sungai yang sangat deras, kuda itu pun sulit dikendalikan.

Sang diktator kemudian jatuh dari kuda dan terperosok hingga ke sungai. Ia kemudian terseret arus deras air sungai tersebut.

BACA JUGA: Humor Gus Dur: Sadar Dibohongi Ajudan Soal Jam, Presiden Gus Dur Beli Jam Tangan yang Bisa Bicara

Kepalanya timbul tenggelam di tengah sungai yang sedang dialiri air deras. Beruntungnya, seorang nelayan pencari ikan melihatnya dan kemudian melemparkan tali. Sang diktaktor pun selamat dari maut.


Meski kejam, ternyata diktaktor itu punya rasa terima kasih. Ia pun menawarkan hadiah atas jasa nelayan yang telah menolongnya.

"Jasamu sangat besar. Hadiah apa yang kau minta karena telah menyelamatkan diriku? Emas, permata, jabatan, wanita?" tanya si diktator kepada pencari ikan yang tampak miskin tersebut.

BACA JUGA: 4 Fakta Nupur Sharma yang Menghina Nabi Muhammad

Sang pencari ikan alias nelayan tersebut tahu yang ditolongnya adalah pemimpin negaranya yang dikenal sebagai musuh rakyat. Karena takut juga mendapatkan musuh, ia pun menjawab lugas.

"Satu saja, paduka. Tolong jangan ceritakan kepada siapa pun bahwa sayalah yang menolong paduka," kata dia.

BACA BERITA MENARIK LAINNYA:

> Banyak Pria Jakarta Sakit Raja Singa Gara-Gara Wisata "Petik Mangga"

> Rektor ITK Singgung Manusia Gurun, Teringat Humor Gus Dur Tentang Unta Hewan Gurun yang Pendendam

> Kiai Tampar Anggota Banser: Kiai Gak Dijaga Malah Gereja yang Dijaga!

> Kata Siapa Muhammadiyah tidak Punya Habib, KH Ahmad Dahlan Itu Keturunan Rasulullah

> Pak AR Salah Masuk Masjid, Diundang Ceramah Muhammadiyah Malah Jadi Imam Tarawih di Masjid NU

> Humor Gus Dur: Yang Bilang NU dan Muhammadiyah Berjauhan Hanya Cari Perkara, Yang Dipelajari Sama

> Humor Cak Nun: Soal Rokok Muhammadiyah Terbelah Jadi Dua Mahzab

> Humor Ramadhan: Puasa Ikut NU yang Belakangan, Lebaran Ikut Muhammadiyah yang Duluan

> Muhammadiyah Tarawih 11 Rakaat, Pakai Formasi 4-4-3 atau 2-2-2-2-2-1?

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: [email protected]. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.

Apakah Anda orang yang pandai berbicara

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
  • 6
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَخَلَفَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ وَّرِثُوا الْكِتٰبَ يَأْخُذُوْنَ عَرَضَ هٰذَا الْاَدْنٰى وَيَقُوْلُوْنَ سَيُغْفَرُ لَنَاۚ وَاِنْ يَّأْتِهِمْ عَرَضٌ مِّثْلُهٗ يَأْخُذُوْهُۗ اَلَمْ يُؤْخَذْ عَلَيْهِمْ مِّيْثَاقُ الْكِتٰبِ اَنْ لَّا يَقُوْلُوْا عَلَى اللّٰهِ اِلَّا الْحَقَّ وَدَرَسُوْا مَا فِيْهِۗ وَالدَّارُ الْاٰخِرَةُ خَيْرٌ لِّلَّذِيْنَ يَتَّقُوْنَۗ اَفَلَا تَعْقِلُوْنَ
Maka setelah mereka, datanglah generasi (yang jahat) yang mewarisi Taurat, yang mengambil harta benda dunia yang rendah ini. Lalu mereka berkata, “Kami akan diberi ampun.” Dan kelak jika harta benda dunia datang kepada mereka sebanyak itu (pula), niscaya mereka akan mengambilnya (juga). Bukankah mereka sudah terikat perjanjian dalam Kitab (Taurat) bahwa mereka tidak akan mengatakan terhadap Allah, kecuali yang benar, padahal mereka telah mempelajari apa yang tersebut di dalamnya? Negeri akhirat itu lebih baik bagi mereka yang bertakwa. Maka tidakkah kamu mengerti?

(QS. Al-A'raf ayat 169)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement