Perkuat Sistem Kelistrikan Surabaya-Sidoarjo, PLN Investasikan Rp 11,7 Miliar
Rep: Dadang Kurnia/ Red: Muhammad Fakhruddin
Perkuat Sistem Kelistrikan Surabaya-Sidoarjo, PLN Investasikan Rp 11,7 Miliar (ilustrasi). | Foto: Antara/Ampelsa
REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali (UIT JBM) melakukan penambahan dua penghantar pada Gardu Induk (GI) Sidoarjo dengan nilai investasi sebesar Rp 11,7 milyar untuk memperkuat sistem kelistrikan di Surabaya dan Sidoarjo.
GI Sidoarjo yang mensuplai listrik untuk daerah Sidoarjo, Porong, dan Surabaya tersebut dapat menyalurkan daya sebesar 83 MW melalui Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV.
General Manager PLN UIT JBM Didik F. Dakhlan menjelaskan, penambahan penghantar ini ditujukan untuk mengurangi beban yang terdapat di GI Waru. Dikarenakan GI Waru nantinya akan dilakukan pembangunan menjadi Gas Insulated Substation Tegangan Ekstra Tinggi (GISTET) 500 kV.
“Pembangunan penghantar ini nantinya untuk back up apabila adanya gangguan di Porong atau Sidoarjo. Hadirnya penghantar baru ini, sangat berdampak pada keandalan sistem pastinya. Sehingga PLN dapat meminimalisir pemadaman ke pelanggan dari jaringan SUTT,” ujar Didik, Jumat (10/6/2022).
Didik melanjutkan, dengan pembangunan penghantar di GI Sidoarjo nantinya akan menyatukan penyaluran dari pembangkit di Gresik dan pembangkit di Grati. Didik memastikan, pihaknya akan terus berupaya untuk meningkatkan keandalan sistem kelistrikan di Jawa Timur dan sekitarnya.
Hadirnya penghantar baru di GI Sidoarjo, lanjut Didik, kedepannya akan berdampak pada keandalan suplai listrik ke Kawasan Industri Sidoarjo (KIS). Saat ini suplai PLN ke KIS kurang lebih sebesar 10 MW. "Dengan adanya penambahan ini nantinya diharapkan dapat menjaga kehandalan listrik dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada seluruh pelanggan," ujarnya.