Sabtu 11 Jun 2022 06:31 WIB

Upayakan Wisatawan Menginap, Kota Cirebon Adakan Pagelaran Seni di Malam Hari

Wisatawan ke Cirebon kesulitan menemukan lokasi hiburan di malam hari

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Nur Aini
Pemkot Cirebon melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) mengupayakan agar para wisatawan menginap lebih lama di kota tersebut.
Foto: dok disparbud jabar
Pemkot Cirebon melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) mengupayakan agar para wisatawan menginap lebih lama di kota tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Pemkot Cirebon melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) mengupayakan agar para wisatawan menginap lebih lama di kota tersebut. Caranya, dengan mengadakan pagelaran seni di malam hari.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon, Agus Sukmanjaya, menjelaskan, saat ini lama menginap wisatawan di Kota Cirebon hanya semalam. Salah satu penyebabnya, mereka kesulitan menemukan lokasi hiburan yang bisa dikunjungi di malam hari.

Baca Juga

Agus mengungkapkan, sudah dua pekan terakhir ini pihaknya menggelar pagelaran seni di ruang terbuka yakni, di depan Balai Kota Cirebon. Dalam kegiatan itu dilibatkan para seniman yang ada di Kota Cirebon.

‘’Kita gelar setiap malam Minggu (Sabtu malam), gratis,’’ kata Agus, Jumat (10/6/2022).

Salah satu pagelaran kesenian yang diadakan di depan Balai Kota Cirebon itu adalah Tayub. Para penonton, termasuk anak-anak muda, memberikan sambutan yang luar biasa.

‘’Mereka sangat tertarik, sampai menari bersama,’’ kata Agus.

Kedepannya, pagelaran seni dan budaya itu akan diadakan setiap malam di berbagai titik di Kota Cirebon. Salah satunya direncanakan di depan gedung BAT, yang merupakan kawasan kota tua di Kota Cirebon.

‘’Pihak manajemen hotel nantinya juga akan membantu menginformasikan pagelaran seni tersebut,’’ tutur Agus.

Selain menarik wisatawan, pagelaran seni itu juga dimaksudkan sebagai ruang berkreasi bagi seniman dan budayawan di Kota Cirebon. Pasalnya, selama dua tahun dilanda pandemi Covid-19, kegiatan seni dan budaya di ruang publik terpaksa harus tiarap.

Tak hanya itu, pagelaran seni di ruang publik itu juga diharapkan bisa menjadi sarana edukasi dan literasi, khususnya bagi generasi muda. Dengan demikian, mereka bisa mengenal dan diharapkan bisa turut melestarikannya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement