Senin 13 Jun 2022 17:56 WIB

Sekitar 8.000 Lulusan SMP Kota Batam tak Tertampung di SMA Negeri

Masyarakat menengah-atas didorong untuk memasukkan anak-anaknya ke SMA swasta.

SMPN 6 Batam, Kepulauan Riau. Sebanyak 8.000 siswa lulusan SMP di Kota Batam tidak tertampung di SMA negeri.
Foto: ANTARA/Teguh Prihatna
SMPN 6 Batam, Kepulauan Riau. Sebanyak 8.000 siswa lulusan SMP di Kota Batam tidak tertampung di SMA negeri.

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Andi Agung menyebut jumlah siswa SMP sederajat di Kota Batam yang lulus pada tahun ini tidak sebanding dengan daya tampung SMA negeri setempat. Menurutnya, ada sekitar 8 ribu siswa yang tidak tertampung di sekolah negeri.

"Jumlah kelulusan 19 ribu orang, sementara daya tampung 11 ribu orang," kata Andi di Tanjungpinang, Senin (13/6/2022).

Baca Juga

Oleh karena itu, Andi memberi kesempatan pertama kepada SMA/SMK swasta sederajat untuk membuka penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2022/2023 agar 8.000 siswa tersebut bisa ditampung di sekolah-sekolah swasta. Dia juga mendorong pihak sekolah swasta untuk meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan, dengan begitu orang tua akan makin percaya menyekolahkan anak-anak mereka ke sekolah swasta.

"Di Batam itu, ada sejumlah sekolah swasta yang memang bagus, sehingga banyak antre ingin masuk, meskipun pendaftaran belum dibuka," ujarnya.

Andi juga mendorong masyarakat dengan ekonomi menengah ke atas supaya memasukkan anak-anaknya ke sekolah swasta. Ini untuk memberi kesempatan terhadap orang tua yang ekonominya menengah ke bawah dapat menitipkan buah hati mereka ke sekolah negeri.

"Kalau semuanya mau masuk sekolah negeri, daya tampung tak akan cukup," ucap mantan kepala Dinas Pendidikan Kota Batam itu.

Andi pun menegaskan tak ada lagi istilah sekolah favorit pada PPDB tahun ini. Itu penting demi mencegah terjadinya penumpukan siswa di satuan sekolah tertentu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement