Selasa 14 Jun 2022 14:46 WIB

Kementan Mulai Vaksinasi Massal PMK di Sidoarjo Hari Ini

Vaksin vaksinasi massal PMK akan dibagikan ke KUD di wilayah Jatim, Jateng dan Jabar

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kementerian Pertanian memulai vaksinasi massal pada ternak untuk pencegahan PMK di Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (14/6/2022).
Foto: Dok Humas Kementan
Kementerian Pertanian memulai vaksinasi massal pada ternak untuk pencegahan PMK di Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (14/6/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) mulai melakukan kegiatan vaksinasi massal dalam upaya pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) hari ini (14/6/2022) di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Vaksinasi menggunakan vaksin impor asal Perancis.

“Melalui vaksinasi ini kita harapkan dapat membantu mencegah penyebarluasan penyakit, terutama di sentra peternakan sapi perah dan wilayah sumber bibit ternak”, kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Nasrullah dalam pernyataan resminya, Selasa (14/6/2022).

Nasrullah menyampaikan, vaksinasi masal secara nasional itu menjadi salah satu tindakan yang dilakukan permanen sekaligus upaya serius pemerintah dalam mencegah dan mengendalikan penyebaran PMK.

Vaksin tahap pertama diprioritaskan untuk ternak yang sehat dan berada di zona merah dan kuning. Sebab, jumlah vaksin yang tersedian masih terbatas dan bersumber dari vaksin impor.  

Menurut Nasrullah, hewan yang sudah sembuh dari PMK sudah memiliki kekebalan terhadap virus, sehingga belum diprioritaskan untuk mendapatkan vaksinasi.

Ia pun menyebutkan, pemerintah pada tahap pertama akan mengadakan vaksin sebanyak 800 ribu dosis dan direncanakan tahap berikutnya sebanyak 2,2 juta dosis. Pada tanggal 12 Juni 2022 lalu telah tiba Sebagian vaksin tahap pertama sebanyak 10.000 dosis.

Vaksin tersebut akan didistribusikan ke Koperasi Unit Desa (KUD) sapi perah di Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat, serta 4 Unit Pelayanan Teknis (UPT) Pembibitan yaitu Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak Baturaden, Balai Embrio Transfer Cipelang, Balai Inseminasi Buatan Lembang, dan Balai Inseminasi Buatan Singosari.

“Distribusi dan pelaksanaan vaksin tahap selanjutnya, selain mempertimbangkan prioritas komoditas, wilayah rentan PMK dan tujuan pengembangan ternak, juga akan memperhatikan pertimbangan teknis lainnya, seperti ketersediaan vaksin, vaksinator, manajemen rantai dingin vaksin,” kata Nasrullah.

Lebih lanjut Nasrullah menyampaikan, efektifitas pelaksanaan vaksin akan dilakukan penandaan sekaligus pendataan melalui ear tag dengan kode QR.

"Pasca vaksinasi, sangat penting untuk dilakukan penandaan pada sapi dan dilakukan pendataan ke dalam system pendataan ternak. Setelah dilakukan pendataan dan vaksinasi, maka QR Code yang terdapat di Eartag akan dapat di scan melalui Mobile Apps berbasis android," katanya menambahkan.

Ia menyebutkan, riwayat vaksinasi ini akan ditampilkan dalam bentuk kartu vaksin yang berisi nomer identifikasi ternak, jenis/rumpun ternak, jenis kelamin, jenis vaksin, riwayat vaksinasi, hingga lokasi dan tanggal vaksinasi.

Selain pencanangan vaksinasi di Kabupaten Sidoarjo, Kementerian Pertanian juga memberikan  bantuan obat-obatanan di Kabupaten Sidoarjo berupa  Antihistamin 500 dosis, vitamin 200 dosis, obat luka sebanyak 240 dosis dan desinfektan. Bantuan obat  juga diberikan untuk Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Mojokerto, dan Kabupaten Madiun.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement