Selasa 14 Jun 2022 19:41 WIB

Kalsel Kekurangan Bawang Merah dan Cabai Kering

Kebutuhan bawang merah dan cabai kering Kalsel dipasok dari NTB dan Jawa Timur.

Red: Nidia Zuraya
Petani membersihkan hasil panen bawang merah (ilustrasi). Provinsi Kalimatan Selatan kekurangan pasokan bawang merah dan cabai kering.
Foto: ANTARA/Arnas Padda
Petani membersihkan hasil panen bawang merah (ilustrasi). Provinsi Kalimatan Selatan kekurangan pasokan bawang merah dan cabai kering.

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Kepala Dinas Perdagangan Kalimantan Selatan Birhasani mengatakan saat ini daerahnya kekurangan pasokan bawang merah dan cabai kering."Kondisi pasokan bawang merah dan cabai kering turun drastis sekitar 80 persen, akibat gagal panen di sentra produksinya, yaitu di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Jawa Timur," ujarnya, Selasa (14/6/2022).

Biasanya, pasokan dari NTB untuk bawang merah sebanyak 300 - 400 ton, kini hanya datang sekitar 10 persen, kata dia. Saat melakukan pemantauan di Pasar Harum Manis di Banjarmasin, dampak dari situasi terkini banyak toko bawang merah tidak memiliki stok.

Baca Juga

Dampaknya, kata dia, harga beli bawang merah meningkat, sementara permintaan masyarakat tetap stabil. Akibatnya harga ditingkat pengecer pun menjadi mahal."Begitu pula cabai kering yang juga mengalami gagal panen. Akibatnya, harga naik hingga 100 persen lebih," ujarnya.

Secara nasional, termasuk Kalsel, pasokan bawang merah hanya mengandalkan pada tiga daerah, yaitu ; NTB, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan."Kita sudah laporkan kondisi tersebut kepada Dirjen Perdagangan Dalam Negeri untuk mengatur distribusi antar daerah dari sentra produksi," ujarnya.