Selasa 14 Jun 2022 21:44 WIB

Pemkab Cirebon: Partisipasi Masyarakat pada Pemilu Diharap Meningkat

Politik itu mahal, termasuk untuk kalah sekalipun pasti mengeluarkan ongkos besar

Rep: lilis sri handayani/ Red: Hiru Muhammad
Pemilih memasukkan surat suara ke dalam kotak suara saat simulasi pemungutan dan penghitungan suara dengan desain surat suara dan formulir yang disederhanakan dalam persiapan penyelenggaraan Pemilu serentak tahun 2024 di Kantor KPU Provinsi Bali, Denpasar, Bali, Kamis (2/12/2021). Simulasi yang digelar oleh KPU Republik Indonesia tersebut diikuti 100 orang dengan menampilkan dua model desain surat suara untuk survei serta memperoleh saran terkait desain surat suara dan formulir Pemilu 2024 guna memudahkan pemilih, meringankan beban kerja KPPS, akurasi pemungutan dan penghitungan suara dan efisiensi penyelenggaraan Pemilu.
Foto: ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo
Pemilih memasukkan surat suara ke dalam kotak suara saat simulasi pemungutan dan penghitungan suara dengan desain surat suara dan formulir yang disederhanakan dalam persiapan penyelenggaraan Pemilu serentak tahun 2024 di Kantor KPU Provinsi Bali, Denpasar, Bali, Kamis (2/12/2021). Simulasi yang digelar oleh KPU Republik Indonesia tersebut diikuti 100 orang dengan menampilkan dua model desain surat suara untuk survei serta memperoleh saran terkait desain surat suara dan formulir Pemilu 2024 guna memudahkan pemilih, meringankan beban kerja KPPS, akurasi pemungutan dan penghitungan suara dan efisiensi penyelenggaraan Pemilu.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON--Pemkab Cirebon mendukung dan memfasilitasi kebutuhan penyelenggaraan pemilu. Tingkat partisipasi masyarakat pun diharapkan dapat meningkat signifikan. Hal itu  dikatakan Bupati Cirebon, Imron Rosyadi, saat rapat koordinasi persiapan dan kesiapan tahapan Pemilu serentak tahun 2024,  Selasa (14/6/2022).

Imron menyatakan, inventarisasi masalah harus dilakukan. Hal itu supaya permasalahan dan hambatan dapat diantisipasi sejak dini.‘’Pemkab Cirebon berharap, tingkat partisipasi masyarakat pada Pemilu Serentak 2024 dapat meningkat secara signifikan. Ini sebagai salah satu indikator suksesnya penyelenggaraan demokrasi di Kabupaten Cirebon,’’ tukas Imron.

Baca Juga

Imron juga meminta, aparat keamanan dan penegak hukum dapat mengawal pelaksanaan Pemilu Serentak 2024. Dia berharap, pemilu berjalan aman, kondusif dan tanpa ekses.

Selain itu, penyelenggara dan calon peserta pemilu juga diharapkan dapat mengikuti dan melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.‘’Dalam pelaksanaan pemilu diperlukan dukungan dari yaitu pemerintah pusat, pemerintah daerah dan aparat.  Tentunya, semua itu perlu ada kesiapan dan persiapan,’’ cetus Imron.

Imron mengungkapkan, pemilu adalah sarana kedaulatan rakyat.  Mereka nanti memilih anggota DPR dan DPRD, serta presiden dan wakil presiden. Pelaksanaannya juga dilakukan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.‘’Pemilu itu wadah demokrasi masyarakat. Prinsip penyelenggaraannya mandiri, jujur, adil, berkepastian hukum, tertib, terbuka, proporsional, profesional, akuntabel, efektif dan efisien. Mari saat pemilu nanti, kita bersama-sama menciptakan hal tersebut,’’ kata Imron.

Hal senada dikatakan Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, M Luthfi. Dia berharap, pada 14 Februari 2024, pemilu akan bisa terselenggara dengan lancar dan tanpa gangguan. Untuk menunjang hal tersebut, saat ini harus dirumuskan hal-hal penting apa saja yang perlu diperhatikan agar Pemilu nanti bisa sukses. ‘’Kita ingin Kabupaten Cirebon bisa memastikan pelaksanaan Pemilu dengan baik. Saya juga berharap, Pemilu ini akan menghasilkan pemimpin dan politisi yang bisa memajukan Kabupaten Cirebon,’’ kata Luthfi.

Sementara itu, Ketua KPU Kabupaten Cirebon, Sopidi, sempat memberikan sindiran. Menurutnya, politik itu mahal, termasuk untuk kalah sekalipun pasti mengeluarkan ongkos yang besar. ‘’Sedangkan salah satu alasan masyarakat tidak tertarik politik, karena kebenaran bukan menjadi tujuan dari politisi, karena tujuannya adalah kekuasaan,’’ cetus Sopidi.

Sopidi berharap, pelaksanaan pemilu di Kabupaten Cirebon nantinya akan berjalan lancar. Dia menilai, penyelesaian politisi dalam menjalankan programnya menjadi tolok ukur sukses tidaknya penyelenggaraan pemilu.‘’Intinya, kehadiran pemerintah daerah, peserta politik dan pemilih, nantinya akan menjadi penentu kualitas kepemimpinan yang ada di Kabupaten Cirebon,’’ kata Sopidi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement