REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor James Bond Sean Connery meninggal dunia pada 2020. Connery yang meninggal pada usia 90 mencapai ketenaran internasional untuk perannya sebagai James Bond pada 1960-an, '70-an, dan '80-an.
Menurut istrinya, Micheline Roquebrune, Connery meninggal saat tidur di rumahnya di Bahama pada Oktober 2020. Awalnya, penyebab kematian Connery tidak diumumkan, tetapi surat kematian yang diperoleh oleh TMZ mengungkapkan beberapa rincian.
Surat kematian itu menunjukkan Connery meninggal karena gagal napas yang disebabkan oleh pneumonia. Usia tua dan fibrilasi atrium (detak jantung tidak teratur, yang telah ditemukan meningkatkan risiko masalah paru-paru) juga tertera sebagai penyebab kematian bintang Dr. No, From Russia With Love, Diamonds Are Forever, dan Goldfinger itu.
Pada November 2020, Roquebrune berbagi bagaimana Connery juga menderita demensia. "Itu bukan kehidupan baginya. Dia menderita demensia dan hal itu berdampak pada dirinya. Dia mendapatkan keinginan terakhirnya untuk meninggal tanpa ribut-ribut," kata Roquebrune, dilansir laman Express.co.uk, Senin (20/6/2022).
Apa yang terjadi ketika orang mangalami pneumonia? Pneumonia adalah ketika kantong udara di paru-paru, yang dikenal sebagai alveoli, menjadi meradang karena infeksi.
Infeksi ini bisa berasal dari virus, jamur, atau bakteri. Kantung menjadi penuh dengan cairan atau nanah. Ketika ini terjadi, ada gejala seperti batuk, berdahak, demam, menggigil, dan kesulitan bernapas.
Kegagalan pernapasan, termasuk pneumonia, adalah pembunuh umum di Inggris. Antara 2020 hingga 2021, menurut Kantor Statistik Nasional Inggris, kematian akibat pneumonia mencapai 19.642 jiwa.
Bahkan, sebelum pandemi Covid-19 yang diketahui menyebabkan kasus pneumonia, jumlahnya masih tergolong tinggi. Pada 2018 terdapat 29.516 kematian akibat flu dan pneumonia. Menurut Mayo Clinic, kondisi ini cenderung lebih serius di antara bayi, anak kecil, dan orang yang berusia di atas 65 tahun.