Khofifah: HUT Kota Mojokerto Perkuat Optimistis Jatim Bangkit
Red: Muhammad Fakhruddin
Khofifah: HUT Kota Mojokerto Perkuat Optimistis Jatim Bangkit (ilustrasi). | Foto: ANTARA/Siswowidodo
REPUBLIKA.CO.ID,MOJOKERTO -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut hari ulang tahun ke-104 Kota Mojokerto dan Kota Madiun merupakan pertemuan antara kekuatan Majapahit dan kota pendekar, sehingga memperkuat optimistis Jatim bangkit.
"Kami mengucapkan selamat hari jadi, semoga kemajuan akan terus tercipta di kedua wilayah dan warganya bahagia sejahtera," katanya dalam keterangan pers di Kota Mojokerto, Senin.Gubernur Khofifah menyebut Kota Madiun dan Kota Mojokerto sebagai kota yang memiliki kekuatan identitas Jawa Timur dengan budaya adi luhung Majapahit dan semangat heroik kota pendekar, Senin (20/6/2022).
Sebab, Kota Mojokerto dikenal sebagai kota simbol kekuatan Kerajaan Majapahit, sedangkan Kota Madiun dikenal sebagai Kota Pendekar. Kedua sebutan ini telah melekat dan menjadi identitas pembeda Jatim dengan wilayah-wilayah lain di Indonesia, bahkan menjadi kekuatan bagi Provinsi Jatim.
"Kerajaan Majapahit, pusat pemerintahannya dulu ada di Mojokerto, Kota Madiun terkenal dengan perguruan silat. Keduanya sama-sama HUT di tanggal 20 Juni. Bukan hanya kebetulan, tapi sebuah pertemuan kekuatan yang dimiliki Jawa Timur," tutur Khofifah.
Khofifah mengatakan Kota Mojokerto pada era kemerdekaan merupakan garis depan pertahanan Jawa Timur yang juga menjadi basis perjuangan, sedangkan Kota Madiun dulu merupakan bagian dari Kerajaan Mataram yang memiliki 11 perguruan pencak silat dan berhasil memiliki murid yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, bahkan mancanegara.
"Perguruan Merpati Putih merupakan yang tertua karena berkembang sejak 1550. Merpati Putih ini, organisasi pencak silat tertua di Indonesia. Perguruan ini dikenal dengan aliran bela diri tangan kosong. Perguruan Pencak Silat lainnya saat ini cukup tangguh dan dikenal luas," kata Khofifah.
Gubernur menilai bahwa ruh dan semangat pejuang telah mendarah daging di dalam diri masyarakat Kota Madiun dan Kota Mojokerto. "Ini sebuah bentuk warisan yang belum tentu bisa dimiliki wilayah lain di Indonesia," kata Gubernur perempuan pertama Jatim ini.
Ia mengajak seluruh masyarakat Kota Madiun dan Kota Mojokerto untuk bersama nyengkuyung (membangun bersama-sama) kotanya, bersama-sama menjaga peninggalan warisan budaya leluhur. Tidak hanya tentang inovasi bagi kemajuan wilayahnya, namun juga bagaimana berdampingan dengan budaya leluhur yang penuh kearifan.
"Sekali lagi selamat HUT yang ke-104 untuk Kota Madiun dan Kota Mojokerto. Mari kita jaga keharmonisan kita, persatuan kita, dan cinta Tanah Air kita," katanya.