Jumat 01 Jul 2022 08:05 WIB

DKPP Bogor Jabar: Kambing Belum Jadi Prioritas Vaksinasi PMK

DKPP Bogor Jabar mengatakan kambing belum jadi prioritas vaksinasi PMK.

Sejumlah pedagang menjajakan hewan untuk kurban di Pasar Hewan Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (30/6/2022). DKPP Bogor Jabar mengatakan kambing belum jadi prioritas vaksinasi PMK.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah pedagang menjajakan hewan untuk kurban di Pasar Hewan Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (30/6/2022). DKPP Bogor Jabar mengatakan kambing belum jadi prioritas vaksinasi PMK.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kepala Bidang Peternakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor, Jawa Barat, menyebutkan sementara waktu ini hewan ternak kambing belum menjadi prioritas vaksinasi karena nampak memiliki kekebalan tubuh lebih tinggi dari sapi dalam menghadapi wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).

"Sejauh ini hanya sedikit kambing yang terkena PMK, jadi karena vaksin masih terbatas, hanya sapi dan kerbau dulu yang divaksin," katanya saat dikonfirmasi di Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (30/6/2022).

Baca Juga

Anizar menjelaskan wabah PMK lebih banyak menyerang sapi yang jumlahnya mencapai 70 hingga 100 ekor, yang sebagian mulai pulih. Sementara pada kambing, menurut laporan terakhir ada 12 kambing yang terinfeksi PMK dan telah dinyatakan sembuh.

Selain itu, ujar dia, keterbatasan stok vaksin dosis pertama merek aftopor yang tersedia di Kementerian Pertanian menjadikan ada skala prioritas yang didahulukan.

Kepala DKPP Kota Bogor Anas Rasmana sebelumnya menyampaikan penanganan PMK di Kota Bogor melalui Satgas PMK telah berusaha keras mencegah penyakit itu meluas ke sapi-sapi yang ada di daerahnya menjelang Idul Adha 1443 Hijriah.

Mulai dari mengadakan lima titik cegat kendaraan pembawa sapi dan kambing, pemeriksaan klinis oleh dokter hewan yang berkeliling, penyemprotan disinfektan di kandang-kandang, menutup keluar masuk akses kendaraan pembawa hewan ternak itu hingga Rabu (29/6/2022), serta kini telah menerima vaksinasi.

DKPP pun telah menurunkan target kedatangan sapi dan kambing yang ketika dalam situasi normal dapat mencapai 17 ribu ekor, kemudian turun 12 ribu ekor hingga kini hanya 5.000 sampai 8.000 ekor sapi dan kambing.

Dari target itu, kata Anas, hingga akhir pekan lalu baru ada sekitar 1.500 sapi dan kambing imbas penutupan akses dan meluasnya isu PMK. Namun demikian, menurut Kepala Unit Pelaksanaan Teknis Dinas (UPTD) RPH Terpadu Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor Didong Suherbi pada hari pertama pembukaan akses keluar masuk kendaraan sapi dan kambing, Kamis (30/6/2022), belum ada kedatangan hewan yang signifikan.

"Baru ada 12 ekor sapi dari Pati, Jawa Tengah. Mungkin dengan pencegahan dan penanganan PMK yang baik. Sapinya sudah pada sembuh," ujarnya.

Oleh karena itu, kata Anizar, kambing belum menjadi fokus vaksinasi karena konsentrasi penanganan PMK di Kota Bogor masih pada sapi yang jumlah terinfeksinya dinilai lebih banyak.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement