Jumat 08 Jul 2022 17:10 WIB

Warga Tasikmalaya Diminta tak Gunakan Kemasan Plastik Saat Berkurban

Banyak alternatif pembungkus yang dapat digunakan untuk membagikan daging sapi.

Rep: bayu adji p/ Red: Hiru Muhammad
Sejumlah santriwati membungkus daging kurban menggunakan daun pohon jati di Yayasan PesantreneurshiPAY, Desa Margaluyu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (21/7/2021). Pesantren tersebut memanfatkan daun jati dan tali berbahan bambu untuk mengemas daging kurban sejak tahun 2013 sebagai upaya mendukung program peduli lingkungan dan meminimalisasi penggunaan kantung plastik
Foto: ANTARA/Adeng Bustomi
Sejumlah santriwati membungkus daging kurban menggunakan daun pohon jati di Yayasan PesantreneurshiPAY, Desa Margaluyu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (21/7/2021). Pesantren tersebut memanfatkan daun jati dan tali berbahan bambu untuk mengemas daging kurban sejak tahun 2013 sebagai upaya mendukung program peduli lingkungan dan meminimalisasi penggunaan kantung plastik

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya mengimbau warganya untuk tidak menggunakan plastik untuk membungkus daging hewan kurban saat pelaksanaan Iduladha 1443 H. Imbauan itu merupakan bagian dari upaya mengurangi sampah plastik.

Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf, mengatakan, penggunaan plastik untuk membungkus daging kurban hanya akan memperbanyak sampah. Karena itu, ia mengimbau warga untuk tidak menggunakan kantong plastik untuk membagikan daging kurban."Mari beralih menggunakan bahan pembungkus alternatif yang ramah lingkungan," kata dia melalui keterangan resmi, Jumat (8/7/2022).

Baca Juga

Ia menyebutkan, banyak alternatif pembungkus yang dapat digunakan untuk membagikan daging sapi. Ia mencontohkan, pembagian daging dapat dilakukan dengan menggunakan daun, besek atau wadah anyaman bambu, atau wadah lain, yang dapat digunakan ulang atau dapat dikomposkan.

Yusuf juga meminta panitia pelaksanaan kurban di masing-masing wilayah untuk menyediakan sarana dan prasarana pengolahan sampah, seperti tempat sampah terpilah. Selain itu, panitia juga harus menyiagakan petugas khusus untuk menangani masalah sampah di lokasi pembagian daging kurban. "Hewan kurban juga harus betul-betul steril dan sehat untuk disembelih nanti di hari H," kata dia.

 

 

 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ اَخَذْنَا مِيْثَاقَكُمْ وَرَفَعْنَا فَوْقَكُمُ الطُّوْرَۗ خُذُوْا مَآ اٰتَيْنٰكُمْ بِقُوَّةٍ وَّاسْمَعُوْا ۗ قَالُوْا سَمِعْنَا وَعَصَيْنَا وَاُشْرِبُوْا فِيْ قُلُوْبِهِمُ الْعِجْلَ بِكُفْرِهِمْ ۗ قُلْ بِئْسَمَا يَأْمُرُكُمْ بِهٖٓ اِيْمَانُكُمْ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ
Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji kamu dan Kami angkat gunung (Sinai) di atasmu (seraya berfirman), “Pegang teguhlah apa yang Kami berikan kepadamu dan dengarkanlah!” Mereka menjawab, “Kami mendengarkan tetapi kami tidak menaati.” Dan diresapkanlah ke dalam hati mereka itu (kecintaan menyembah patung) anak sapi karena kekafiran mereka. Katakanlah, “Sangat buruk apa yang diperintahkan oleh kepercayaanmu kepadamu jika kamu orang-orang beriman!”

(QS. Al-Baqarah ayat 93)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement