Jumat 08 Jul 2022 23:27 WIB

Anak Sopir Angkot di Bandung Lulus Jadi Polisi dengan Nilai Terbaik

Ayahnya berpesan ke sang anak agar tidak memperkaya diri saat bertugas.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Ibrahim Tompo.
Foto: Republika/djoko suceno
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Ibrahim Tompo.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Seorang anak sopir angkutan kota (angkot) di Bandung, yang bernama Andi Sonjaya, lulus menjadi anggota polisi setelah menempuh pendidikan di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Jawa Barat dengan nilai tertinggi. Kabidhumas Polda Jawa Barat Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan hal itu membuktikan bahwa masyarakat memiliki kesempatan yang sama untuk masuk ke institusi Polri. Karena itu ia memastikan seleksi masuk Polri dilakukan dengan cara objektif.

"Jadi siapapun punya peluang untuk masuk. Ini salah satunya (anak sopir angkot)," kata Ibrahim di Bandung, Jawa Barat, Jumat.

Baca Juga

Adapun Andi yang kini lulus sebagai polisi berpangkat Brigadir Polisi Dua (Bripda), merupakan pemuda kelahiran Bandung, 14 Agustus 2001. Dengan profesi ayahnya yang merupakan sopir angkot, Andi bukan berasal dari keluarga yang berada secara ekonomi.

Ibrahim mengatakan proses seleksi juga dilakukan dengan cara bersih dan transparan. Sehingga menurutnya tidak ada unsur transaksi apapun dalam seleksi Polri."Mekanisme ini memang tanpa menggunakan uang, betul-betul bersih dan transparan," kata Ibrahim.

Bripda Andi merupakan warga asal Jalan Emong, Kelurahan Burangrang, Kota Bandung. Ayahnya yang kesehariannya merupakan sopir angkot, bernama Udin Sudrajat.Pemuda berusia 20 tahun itu berhasil mendapatkan nilai akademis sebesar 80,51, nilai kepribadian mental sebesar 75,35, dan nilai kesamaptaan jasmani sebesar 85,15. Dengan nilai akhir sebesar 80,34, Andi menjadi peserta didik terbaik pada kelulusan SPN Polda Jawa Barat tahun 2022 ini.

Sementara itu, Udin Sudrajat mengatakan bahwa dirinya berprofesi sebagai sopir angkot dengan trayek Elang-Cicadas. Dia pun berpesan kepada anaknya yakni Bripda Andi agar tidak memperkaya diri ketika bertugas sebagai anggota polisi."Karena kita orang Muslim, kalau mau kaya jangan di dunia, tapi di akhirat. Jangan dilihat (penghasilannya). Kalau ingin kaya jangan jadi polisi, jadi pengusaha," kata Udin.

Adapun Andi mengaku sempat satu kali gagal saat mencoba mendaftar sebagai anggota polisi pada tahun 2020 karena gugur pada peringkat. Namun pada tahun selanjutnya, yakni 2021, Andi berhasil lolos dan resmi menjadi peserta didik SPN Polda Jawa Barat.Dengan kelulusannya tersebut, Andi mengaku ingin membuktikan bahwa tidak semua anggota polisi yang baru merupakan anak dari orang kaya."Nah itu saya ingin membuktikannya. Bahwa anak seorang supir angkot juga bisa," kata Andi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement