REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Papua hingga kini masih menyelidiki asal dana pembelian 615 butir peluru untuk KKB Nduga pimpinan Egianus Kogoya. Pendalaman dilakukan terhadap AN, seorang ASN yang kedapatan memiliki ratusan peluru tersebut.
"Ada beberapa pihak yang sudah dimintai keterangannya," kata Direskrimum Polda Papua Kombes Pol. Faizal Rahmadani di Jayapura, Ahad (10/7/2022).
Faizal menegaskan bahwa pihaknya masih terus menyelidiki kasus tersebut. Namun, belum dapat diungkap seluruhnya.
Setelah penangkapan terhadap AN yang merupakan ASN di Kabupaten Nduga, menurut dia, sudah ada tiga orang yang diamankan, termasuk dua oknum TNI AD yang saat ini ditahan di Pomdam XVII Cenderawasih. Dari keterangan AN, ratusan amunisi itu diperoleh dari LT yang ditangkap di Jayapura.
Dari keterangannya itu, terungkap asal amunisi yakni dari dua oknum tersebut. AN mengaku amunisi itu dibeli seharga Rp 200 ribu per butir sehingga seluruhnya Rp 123 juta.
Menurut Faizal, belum diketahui pasti asal uang yang digunakan untuk beli amunisi tersebut. Direskrimum mengatakan bahwa polisi ketika menangkap AN di Elelim, Kabupaten Yalimo membawa 615 butir peluru dengan sepeda motor menuju Wamena.