Senin 02 Sep 2019 12:15 WIB

Idola Para Generasi, Sudahkah Beri Contoh yang Baik?

Generasi muda Islam seharusnya mengidolakan Rasulullah .

Generasi Muda Muslim (Ilustrasi).
Foto: Tahta Adila/Republika
Generasi Muda Muslim (Ilustrasi).

K-popers, kata itu tak asing lagi di kalangan milenial. Mereka menyebut Kpopers sebagai kelompok milenial yang menggemari dunia korea terutama di bidang hiburan baik musik maupun drama. Kebanyakan K-popers berasal dari kalangan ABG perempuan meskipun ada juga dari kalangan milenial laki-laki.

Mereka adalah orang-orang yang up to date seputar dunia entertaiment korea. Bahkan mereka rela merogoh kocek yang tidak sedikit demi menonton konser boyband maupun girlband korea. Atau untuk mengoleksi aksesoris-aksesoris yang berbau korea.

Sudah kita ketahui kebanyakan K-popers itu dari kalangan remaja atau milenial. Masa remaja itu sendiri adalah masa dimana seseorang tengah mencari jati dirinya. Sebagai pelampiasannya mereka mencari seseorang untuk diidolakan, yang kemudian akan ia tiru baik dalam hal fashion maupun perilaku.

Yang terkadang menjadi permasalahan dan keresahan adalah ketika para remaja dan milenial mengidolakan sesuatu yang justru tak layak atau tak seharusnya mereka idolakan.

Standar layak dan tak layak diidolakan itu dapat dilihat dari bagaimana yang mereka idolakan itu bertingkah dan memberi contoh. Maka kita perlu mencermati perkataan seorang Ustadz muda ini .

Dikutip dari The Jakarta Post, Ia mengatakan bahwa industri K-pop menampakkan citra LGBT, salah satunya melalui kontak fisik (berupa sentuhan tangan dan pelukan) antara idol laki-laki. Namun, alih-alih menolak, lanjutnya, sejumlah fans K-pop malah senang melihat adanya kontak fisik tersebut. 

Tak hanya membawa virus LGBT, mereka juga memberi contoh yang buruk dalam hal berpakaian. Misalnya saja girlband Blackpink yang sempat membuat kontroversi di Indonesia hingga dibuat petisi untuk mencekal iklan yang dibintangi girlband wanita-wanita yang sering berpenampilan vulgar itu.

Petisi tersebut sebagai bentuk sikap kritis beberapa pihak karena mereka menilai penampilan blackpink di iklan tersebut sangat tak layak untuk ditonton anak-anak & sangat bertentangan dengan budaya timur.

Inilah yang amat berbahaya untuk para generasi. Sedikit demi sedikit mereka terbawa arus yang merugikan diri mereka sendiri.

Apalagi generasi Islam tak seharusnya mengidolakan para seleb yang memberi contoh tidak baik bahkan bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Masa muda yang seharusnya diisi dengan hal-hal yang bermanfaat justru mereka gunakan untuk hal sia-sia dan merugikan.

Generasi Islam harus berbenah, banyak para tokoh yang seharusnya mereka idolakan dan dijadikan motivasi seperti para Nabi, sahabat Rasulullah SAW, ilmuwan-ilmuwan muslim, para pahlawan, atau mereka-mereka yang kaya akan karya yang bermanfaat. Para generasi pun harus sadar apa tujuan hidup di dunia, ya tujuan hidup itu adalah untuk beribadah.

Energi generasi harus terisi penuh agar bisa berguna bagi agama dan negeri ini. Generasi harus berperan andil demi perbaikan negeri ini dan ikut berkontribusi dalam berdakwah demi kebaikan din Islam. Dan seharusnya juga negara mampu menyaring tontonan mana yang layak dan tak layak untuk generasi.

Pengirim: Yuli Saputri, Muslimah Wonogiri

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement