Rabu 25 Sep 2019 14:51 WIB

Tindak Tegas Oknum Aparat Pengotor Masjid

Aparat penegak hukum sepatutnya memberi contoh yang baik bukan masuk kotori masjid

Polisi memukuli mahasiswa saat terjadi bentrok di depan kantor DPRD Sulsel, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (24/9/2019).
Foto: Antara/Abriawan Abhe
Polisi memukuli mahasiswa saat terjadi bentrok di depan kantor DPRD Sulsel, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (24/9/2019).

Di tengah aksi mahasiswa yang terjadi berbagai wilayah Indonesia, beredar video aksi arogan pihak kepolisian yang mengejar para demonstran ke dalam masjid. Parahnya aparat tersebut tampak tetap menggunakan sepatu dan peralatannya saat di dalam masjid.

Hal tersebut disinyalir berlokasi di daerah kota Makassar. Sungguh sangat ironis, aparat penegak hukum yang sejatinya harus memberikan contoh yang baik kepada masyarakat justru membuat rakyat geram dan jengkel. Bahkan, mereka secara tidak langsung mencontohkan hal yang buruk dan melangar aruran dan tata terbit masuk tempat ibadah.

Baca Juga

Apapun alasannya, saat seseorang memasuki masjid hendaknya mereka melapas alas kakinya, dan dalam keadaan suci. Mengingat masjid merupakan tempat ibadah yang harus suci dari najis dan berbagai kotoran lainnya. Hal ini sama saja para penegak hukum tersebut tidak menghormati rumah ibadah umat muslim, dan semena-mena terhadap tempat ibadah tersebut.

Oleh sebab itu, diharapkan kepada para pemerintah khususnya atasan para penegak hukum untuk memgusut tuntas hal ini. Pun memberikan sanksi setimpal terhadap mereka yang melecehkan tempat ibadah kaum muslim. Sehingga hal-hal seperti ini tidak kembali terjadi lagi.

Pengirim: Siti Komariah, Konda, Sulawesi Tenggara

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke retizen@rol.republika.co.id.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement