Jumat 04 Oct 2019 19:07 WIB

Menyambut Siswa di Pagi Hari

Menyambut siswa dengan salam pagi adalah pembiasaan dan keteladanan yang baik

Ilustrasi Berbakti Pada Orang Tua, Cium Tangan. (Republika/Prayogi)
Foto: Republika/Prayogi
Ilustrasi Berbakti Pada Orang Tua, Cium Tangan. (Republika/Prayogi)

Perlu kita ketahui, bahwa sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan yang berperan dalam pembentukan karakter generasi bangsa yang unggul dan berakhlak mulia. Pendidikan karakter merupakan pondasi bangsa yang sangat penting dan perlu ditanamkan sejak dini kepada anak-anak. Pendidikan karakter dapat ditumbuhkan melalui kegiatan pembiasaan dan keteladanan.

Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk memberikan pembiasaan dan keteladanan yang baik yaitu kegiatan salam pagi. Kegiatan ini dilakukan di pagi hari untuk menyambut kedatangan siswa di sekolah.

Sekolah Islam Terpadu (SIT) Nurul Fajri Cikarang Barat-Bekasi, sebagai sekolah yang berlandaskan nilai-nilai keislaman tentunya melaksanakan kegiatan salam pagi sebagai salah satu kegiatan yang harus dilaksanakan.

Kegiatan tersebut sebagai bentuk pembentukan karakter dan nilai-nilai kehidupan pada siswa, dan juga sebagai bentuk excellent service kepada orang tua siswa yang telah mempercayakan mendidik putra-putrinya di sekolah ini. Sehingga orang tua tidak perlu khawatir dengan melepaskan anaknya untuk dididik di sekolah Nurul Fajri.

Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin dan sudah terjadwal bagi para guru dan kepala sekolah yang telah ditugaskan. Mereka menunggu kedatangan siswa di pintu gerbang sekolah mulai pukul 6.25 sampai 7.15 pagi. Siswa yang datang baik diantarkan oleh orang tua atau sendiri, langsung menghampiri guru untuk mengucapkan salam dan berjabat tangan.

Siswa putra berjabat tangan dengan bapak guru, sedangkan siswa putri berjabat tangan dengan ibu guru. siswa juga berjabat tangan tidak hanya dengan bapak ibu guru, tetapi seluruh stakeholder yang berada di sekolah termasuk tenaga kependidikan dan tenaga pendukung.

Selain itu mereka akan memberikan kata-kata motivasi dan teguran bagi yang tidak menggunakan pakaian yang lengkap. Hal itu dilakukan untuk membiasakan siswa berkomunikasi dengan guru agar terjalin kedekatan dan keakraban diantara keduanya.

Berjabat tangan mempunyai banyak manfaatnya sebagaimana dalam sabda Nabi Muhammad SAW  “Jika dua orang bertemu kemudian saling berjabat tangan dan memuji Allah serta meminta ampunan kepada-Nya, maka keduanya akan diberi ampunan.” (HR. Abu Daud No. 4535)

Dengan senyum, salam dan sapa yang dilakukan oleh para guru dalam menyambut siswa akan memberikan suasana yang penuh kedekatan dan keakraban antara siswa dan guru. Sehingga akan tercipta suasana yang kondusif di lingkungan sekolah.

Dengan harapan, tujuan dari kegiatan ini akan menumbuhkan rasa hormat para siswa terhadap orang lain terutama kepada yang lebih tua untuk melakukan kebiasaan baik dengan melakukan senyum, salam, sapa dan berjabat tangan setiap bertemu.

Pengirim: Afip Miftahul Basar, Guru SIT Nurul Fajri, Cikarang Barat - Bekasi

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement