REPUBLIKA.CO.ID, SIANTAR TIMUR -- Siapapun manusia di muka bumi ini pasti memiliki kenangan. Apakah yang menggetarkan hati, membuat selalu rindu, hingga senantiasa ingin berada di momen itu. Namun tak jarang juga hal-hal buruk kita alami, seolah memeluk erat-erat. Hingga seringkali berbagai upaya dilakukan untuk membuangnya jauh-jauh karena sangat mengganggu.
Seyogianya setiap insan mengharapkan berada dalam keadaan bahagia. Itu naluriah, sunatullah. Tak bisa kita memilih jalan seperti apa yang akan ditempuh dalam menjalani kefanaan ini, selain hanya merencanakannya. Karena semua sudah ditulis di Lauh Mahfudz, apapun yang terjadi dalam diri kita masing-masing sudah menjadi ketentuan Sang Maha Pemilik Kehidupan; Ilahi Rabbi.
Seandainya sulit melepaskan suatu memori yang terkategorikan menyakitkan hati, sebaiknya kita mulailah maknai dan pahami bahwa hidup ini singkat. Kelak ada saat di mana hari pertanggungjawaban tiba.
Berikut ada beberapa tips yang bisa diingat atau dilakukan jika sedang berada dalam himpitan kesusahan melenyapkan kenangan pahit dari sisi kehidupan:
1. Niat
Bismillahkan... berniatlah apa sebenarnya yang menjadi tujuan untuk benar-benar terbebas dari kepahitan itu. Seperti yang sudah sering kita dengar dan ketahui bersama bahwa semua tergantung niatnya. Jika niat itu baik, insha Allah akan dimudahkan Allah dan kebaikan yang menyertainya.
2. Ikhlas
Kita teramat sering mendengar kata ini, jika ikhlas berarti tak perlu menyebutnya lagi. Ikhlas itu cukuplah sematkan dalam hati, resapi saja kejadian yang membuat hati terluka. Bukan berarti kita melupakan, tapi kita mengizinkan hati dan pikiran kita kembali jernih.
3. Bersyukur
Salah satu ciri bersyukur adalah dengan bersabar menerima apapun yang terjadi atau atas tiap peristiwa yang tengah dialami. Bukankah itulah tugas seorang hamba? Semakin banyak kita bersyukur, semakin bertambahlah nikmat dari Allah SWT. Jadi jikapun kegetiran hidup sedang menerpa, tetaplah bersyukur dan bersabar, itulah tanda orang beriman.
4. Petik Hikmah
Tidak semua orang mendapatkan kesempatan yang sama. Ingatlah bahwa sebenarnya Allah memilih siapa yang pantas untuk menerima peristiwa (kejadian) apa saja yang dialami seseorang, apakah baik atau buruk. Kenapa harus kita? Karena dianggap mampu, meski kadang merasa diri lemah. Sebenarnyalah Allah sedang menguji hamba-Nya yang kelak akan mendapatkan hikmah terbaiknya.
5. Berdoa
Yang terpenting dari kelima poin ini adalah berdoa. Lebih mendekatkan diri kepada Allah, tingkatkan ibadah. Mengadulah pada-Nya, berikhtiar sebaik mungkin dan yakinlah pertolongan Allah akan datang untuk menggantikan episode hitam. Dengan sendirinya insha Allah akan terkuak jalan keluar dari setiap permasalahan yang mendera hari-hari.
Demikian beberapa tip yang bisa coba dilakoni saat merasa diri tak mampu menghapus kenangan pahit. Kita sepantasnyalah semakin memahami, menelaah diri dan muhasabah diri atas setiap apa yang Allah gariskan. Sadarilah sepenuhnya bahwa sesungguhnya tempaan diberikan Allah agar kita semakin terasah.
*Penulis: Ryva Nova (nama pena), Siantar Timur.