Awali Tahun Ajaran Baru, Sekolah di Kabupaten Semarang Kembali PTM Normal

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq

 Ratusan peserta didik baru kelas VII SMPN 3 Ungaran, Kabupaten Semarang, sedang mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) pada hari pertama masuk sekolah tahun pelajaran 2022/ 20223, Senin (11/7)
Ratusan peserta didik baru kelas VII SMPN 3 Ungaran, Kabupaten Semarang, sedang mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) pada hari pertama masuk sekolah tahun pelajaran 2022/ 20223, Senin (11/7) | Foto: Bowo Pribadi

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Mengawali tahun ajaran 2022/2023, Dinas Pendidikan Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikbudpora) Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, kembali memberlakukan proses pembelajaran tatap muka (PTM) penuh di Sekolah dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Sehingga seluruh kegiatan belajar siswa serta layanan pendidikan di sekolah pada umumnya kembali diberlakukan jam belajar penuh, seperti halnya layanan pendidikan sebelum masa pandemi Covid-19.

“Setelah dua tahun pandemi dan layanan pendidikan di sekolah dilaksanakan daring dan luring terbatas, kini kita kembalikan penuh,” ungkap Kepala Disdikbudpora Kabupaten Semarang, Sukaton Purtomo, di Ungaran, Kabupaten Semarang, Senin (11/7/2022).

Menurut Sukaton, untuk peserta didik mulai dari kelas IV SD sampai dengan kelas IX (SMP), mulai hari ini sudah memaksimalkan jam pelajaran sekolah dengan menggunakan 40 menit tiap jam pelajaran.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) terbaru memang sudah memperbolehkan sekolah menggunakan 30 menit atau bahkan 40 menit untuk satu jam pelajaran.

Sehingga mulai kelas IV SD hingga kelas IX di Kabupaten Semarang mukai menggunakan 40 menit untuk tiap jam pelajaran. “Sehingga para peserta didik akan sekolah dengan jam pelajaran normal, masuk pukul 07.00 WIB dan pulang pukul 13.30 WIB selama sepekan,” jelasnya.

Selain mulai menerapkan kembali jadwal sekolah normal seperti sebelum pandemi, Disdikbudpora juga mulai menggunakan kurikulum baru, yakni kurikulum merdeka.

Pemberlakuan ini sesuai kesepakatan antara semua guru dan kepala sekolah baik SD maupun SMP. “Di Kabupaten Semarang total ada 455 SD dan 52 SMP yang memberlakukan kurikulum merdeka,” tambahnya.

Karena untuk sekolah yang masih menggunakan kurikulum 2013, wajib membuat penyesuaian dengan kurikulum yang terbaru. Sehingga di tahun ajaran baru ini para siswa juga akan mengikuti perubahan kurikulum itu.

Terpisah, Kepala Sekolah SMP N 3 Ungaran, Sarbun Hadi Sugiarto mengatakan, dengan adanya perubahan kurikulum di tahun ajaran 2022/2023, sekolahnya telah menyiapkan program yang muaranya adalah pembentukan profil pelajar Pancasila.

Kendati begitu, dalam pelaksanaannya kurikukum baru ini dilakukan secara bertahap dan akan dilakukan dalam empat kegiatan yang ada di sekolah. “Sebab, pada dasarnya muara dari pemberlakuan kurikulum merdeka ini adalah pembentukan profil pelajar Pancasila, yang dalam penerapannya bisa disisipkan di setiap mata pelajaran,” kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Terkait


Hanya Satu Murid Baru di SDN Sriwedari 197

Tips Manfaatkan Fitur-Fitur Google untuk Sambut Tahun Ajaran Baru

Jelang Tahun Ajaran Baru, Orang Tua Wali Murid Berburu Pakaian Seragam Sekolah

Tips Kelola Dana Pendidikan Anak di Tahun Ajaran Baru

Pelaku Niaga Ilegal Solar Subsidi Asal Semarang Diamankan di Yogyakarta

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark