Sekolah Harus Tingkatkan Mutu untuk Tarik Siswa

Rep: c02/ Red: Yusuf Assidiq

Wakil Rektor 1 UMS, Prof Harun Joko Prayitno.
Wakil Rektor 1 UMS, Prof Harun Joko Prayitno. | Foto: Muhammad Noor Alfian

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Wakil Rektor I Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Prof Harun Joko Prayitno, menyoroti fenomena terkait adanya sekolah di Kota Solo, Jawa Tengah, yang sepi peminat. Menurut dia, mutu menjadi syarat utama untuk sekolah bisa bersaing.

Ia mengatakan di era kompetisi global, mutu/kualitas serta profesionalisme jadi aspek penting. Jadi tidak ada kaitannya sekolah itu negeri atau swasta karena masyarakat sejatinya sudah melek pendidikan.

"Menurut saya karena era-nya kompetisi dan komunikasi global, maka mengedepankan mutu dan profesionalisme jadi faktor utama. Jadi tidak ada persoalan sekolah itu negeri atau swasta," katanya ketika ditemui di kampus UMS, Kamis (14/7/2022).

Ia menekankan, saat ini aspek mutu dan profesionalisme jadi faktor penentu kepercayaan masyarakat. "Jadi, persoalannya pada mutu sekolah itu yang dapat membangun kepercayaan masyarakat. Intinya, tidak ada beda sekolah swasta dengan negeri atau apapun yang penting mutu bagus, profesionalisme bagus," ujarnya.

Selanjutnya, ia mengatakan jika kepercayaan masyarakat dapat dibuktikan dari kepercayaan orang tua murid kepada sekolah. "Hal itu, dapat dibuktikan dengan kemauan masyarakat untuk mempercayakan anaknya ke sekolah itu," kata Harun.

Adapun terkait rencana regrouping (penggabungan) sekolah, ia menegaskan bahwa itu bukan menjadi solusi terakhir. Namun, bagaimana meningkatkan kualitas guru, lantaran guru yang akan jadi ujung tombak di kelas.

"Kalau saya itu (penggabungan) bukan satu-satunya solusi, jadi menurut saya adalah dengan meng-empowering guru, jadi guru yang ada diberi penyegaran di recharging diberi penguatan kembali. Karena akan menjadi faktor utama di kelas, guru akan menjadi nahkoda di kelas," tegasnya.

Ia lantas menyarankan kepada masyarakat luas, agar menyekolahkan anaknya yang di sekolah yang berkualitas. Di mana siswa lulusannya banyak yang berprestasi.

"Saran saya kepada orang tua dari yang akan menyekolahkan putra-putrinya dalam konteks ini adalah SD yang bermutu, profesional serta memiliki integritas, sehingga mampu meluluskan siswa yang jadi profil SD itu," ungkapnya.

Lebih lanjut Harun juga berharap, kepada setiap sekolah untuk saling fastabiqul khoirot. Intinya semua berproses menuju kebaikan.  

"Jadi harus dimulai dari proses. Maksudnya dalam meningkatkan mutu, soalnya itu jadi nadi utama sekolah, makanya mutu jadi salah satu aspek yang paling penting," terang dia.

Sedangkan, untuk pemerintah agar tetap hadir dalam memberikan penguatan pada setiap sekolah yang membutuhkan. Tentunya secara menyeluruh tanpa pandang bulu.

"Untuk pemerintah saya berpesan pemerintah wajib hadir di dalam memberikan penguatan secara universal kepada sekolah-sekolah dan merata. Tidak ada pilih kasih," katanya, menekankan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Terkait


Sekolah Sepi Peminat, DPRD Solo : Tidak Pengaruhi Kualitas Pengajaran

Sekolah Minim Peserta Didik, Disdikbudpora tidak Lakukan Penggabungan

Mutu Sekolah Bergantung pada Kualitas Guru

Kepala Daerah Dinilai Abai Soal Mutu Sekolah

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark