REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Usai bulan Dzulhijjah, umat islam sebentar lagi akan dipertemukan dengan Muharram. Ini merupakan bulan awal dalam kalender hijriah, dan bagaimana pandangan islam terkait Muharram?
Dikutip dari buku Misteri Bulan ‘Asyuro Antara Mitos dan Fakta karya Abu Abdillah Syahrul Fatwa bin Luqman
Abu Ubaidah Yusuf, Bulan Muharram atau dalam istilah jawa dikenal dengan nama bulan Suro adalah bulan Allah yang sangat agung. Dia adalah bulan pertama dalam kalender Islam, termasuk bulan-bulan haram. Allah ﷻ berfirman:
اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ
Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, Maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan Ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa. (QS. At-Taubah ayat 36).
Dari Abu Bakrah dari Nabi ﷺ bahwasanya dia bersabda
Satu tahun itu dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram. Tiga bulan berturut-turut; Dzulqo’dah, Dzulhijjah dan Muharram. Satunya lagi adalah bulan Rajab yang terleletak antara bulan Jumada Tsani dan Sya’ban. HR. Bukhari
Hasan al-Bashri rahimahullah berkata: “Sesungguhnya Allah membuka awal tahun dengan bulan haram, dan menutup akhir tahun dengan bulan haram pula. Tidak ada bulan yang lebih agung di sisi Allah setelah Ramadhan dibandingkan bulan Muharram”. Lathoiful Ma’arif
Keangungan bulan ini bertambah mulia dengan penyandaran bulan ini kepada Allah ﷻ. Nabi menyebutkan bulan Muharram dengan nama Syahrullah (bulan Allah). Rasulullah ﷺ bersabda:
Puasa yang paling afdhol setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada Syahrullah al-Muharram. (HR. Muslim)
Al-Hafizh Ibnu Rajab rahimahullah mengatakan: “Nabi memberi nama Muharram dengan Syahrullah. Penyandaran bulan ini kepada Allah menunjukkan kemuliaan dan keutamaannya. Karena Allah tidak akan menyandarkan sesuatu kepada dirinya kecuali pada makhluknya yang khusus”. (Lathoiful Ma’arif)
Demikianlah kemuliaan dan keagungan bulan Muharram menurut pandangan Islam. Lantas, atas dasar apakah keyakinan sebagian orang bahwa Muharram adalah bulan keramat? Ataukah hal ini hanya sebuah khurafat ala jahiliyyah yang masih mengurat dalam hati?