Selasa 26 Jul 2022 02:28 WIB

Tepi Barat Jadi Tuan Rumah Acara Wisata Digital Terbesar di Palestina

Digital Tourism Hackathon, acara teknologi terbesar yang pernah ada di Palestina

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Gita Amanda
Digital Tourism Hackathon, acara teknologi terbesar yang pernah ada di Palestina, diadakan di Palestine Techno Park di Birzeit, utara Ramallah di Tepi Barat. (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Digital Tourism Hackathon, acara teknologi terbesar yang pernah ada di Palestina, diadakan di Palestine Techno Park di Birzeit, utara Ramallah di Tepi Barat. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Digital Tourism Hackathon, acara teknologi terbesar yang pernah ada di Palestina, diadakan di Palestine Techno Park di Birzeit, utara Ramallah di Tepi Barat. Agenda ini diselenggarakan dengan tujuan mengembangkan solusi inovatif atas masalah yang dihadapi sektor pariwisata Palestina.

Salah satu partisipan, Awad Hamad, telah mengikuti lima inkubator teknologi untuk memasarkan proyek inovatif pariwisata digitalnya. Namun tidak berhasil menemukan lingkungan yang mendukung dan menguntungkan.

Kemudian Hamad dan timnya mendaftarkan proyek Galaksi Astronomi mereka, yang terdiri dari mempromosikan pariwisata astronomi di Palestina melalui jaringan dengan kantor pariwisata melalui aplikasi digital yang mengatur perjalanan astronomi untuk menjelajahi langit dan melacak bintang.

Kejutan terbesar bagi Hamad adalah ketika proyeknya memenangkan hadiah pertama dari lebih dari 140 proyek startup yang memenuhi syarat untuk berpartisipasi dalam Digital Tourism Hackathon.

"Startup kami membuka jalan untuk jenis pariwisata baru, yaitu wisata astronomi. Kami beroperasi pada malam hari ketika sebagian besar wisatawan sedang beristirahat. Kami fokus pada daerah-daerah Palestina yang terpinggirkan yang rentan terhadap pengambilalihan Israel untuk mencoba meningkatkan jumlah wisatawan untuk melestarikannya," kata Hamad seperti dilansir Al-Monitor, Senin (25/7/2022).

Hamad adalah seorang astrofotografer dan sutradara serta selalu tertarik untuk mengembangkan fotografi astronomi atau jalur astronomi sebagai sesuatu yang baru di wilayah Palestina. Proyeknya bertujuan untuk mendokumentasikan komponen astronomi dan lingkungan yang ada sehingga wisatawan mendapatkan kesempatan untuk menjelajahi langit di alam.

"Saya terkejut ketika mengetahui bahwa proyek saya menang. Aku tidak bisa mempercayainya. Saya terus bertepuk tangan saat saya menuju untuk menerima penghargaan," katanya.

Hackathon menyatukan pengusaha, pengembang, dan desainer yang paham teknologi yang berspesialisasi dalam pariwisata untuk mengirimkan proyek, membuat tim, dan menguji ide-ide startup. Dengan tujuan meningkatkan komunitas pariwisata dan kewirausahaan teknologi di Palestina dan meluncurkan startup dengan pertumbuhan tinggi.

Kepala Jerusalem High-Tech Foundry, Hazem Khattab memiliki tujuan untuk mempromosikan pembangunan ekonomi dan sosial melalui inovasi teknologi. Khattab, sebagai salah satu pendiri pusat inovasi pariwisata Phoenix yang membantu mengatur hackathon, menyadari rantai nilai pariwisata Palestina menghadapi beberapa tantangan dan telah kehilangan begitu banyak peluang.

"Sektor ini tidak memiliki penyebaran geografis dan telah gagal memanfaatkan aset warisan budaya nasional dan tempat-tempat wisata di seluruh Palestina. Belum lagi minimnya digitalisasi rantai nilai pariwisata dan informasi pariwisata digital yang up-to-date," imbuhnya.

Hackathon bertujuan untuk mengeksplorasi tantangan dan peluang pariwisata dan berinovasi solusi dan startup yang kompetitif. "Kami bertujuan untuk memberikan penawaran produk atau layanan pariwisata baru, termasuk solusi berbasis teknologi melalui startup dan perusahaan baru yang menargetkan pasar lokal, regional, dan internasional," ucapnya.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement