Dosen ITS Ciptakan Implan Tulang Pinggul Lokal Masyarakat Indonesia
Rep: Dadang Kurnia/ Red: Fernan Rahadi
Lambang kampus ITS. | Foto: carikampus.com
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dosen Departemen Teknik Mesin Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Fahmi Mubarok bekerja sama dengan RSUD dr Soetomo menciptakan implan Total Hip Arthroplasty (THA) lokal yang disesuaikan dengan ukuran tulang pinggul masyarakat Indonesia. THA merupakan operasi yang dilakukan untuk mengganti sendi panggul yang rusak atau bermasalah karena penyakit seperti osteoporosis, dengan sendi baru buatan melalui pemasangan implan.
Pembuatan model THA lokal ini dilakukan karena implan yang beredar di Indonesia seluruhnya masih diimpor dari luar negeri. Fahmi mengatakan, ukuran implan impor tersebut masih belum disesuaikan dengan anatomi atau morfometri masyarakat Indonesia.
“Desain implan tulang (impor) memiliki ukuran lebih besar karena dibuat berdasarkan anatomi penduduk Eropa dan Amerika yang notabene merupakan ras Kaukasoid,” kata Fahmi, Selasa (2/8).
Fahmi mengatakan, ukuran femoral yang paling banyak digunakan di Indonesia memiliki panjang berkisar 115-160 sentimeter. Lantas, ukuran femoral head offset orang Indonesia lebih pendek 35 milimeter apabila dibandingkan dengan orang Swiss atau Prancis (47 milimeter) dan India atau Pakistan (40 milimeter). Namun, femoral head tetap dibuat dengan ukuran internasional yaitu dengan diameter 22 sampai 44 milimeter.
Alumnus Norwegian University of Science and Technology itu lantas menyebutkan beberapa produsen implan THA yang banyak digunakan di Indonesia. Yaitu DePuy Synthes dari Amerika Serikat, Medacta International SA dari Swiss, dan Implantcast GmbH dari Jerman.
“Implan tim ITS mengadopsi sistem dengan alat pemasangan ortopedi milik DePuy Synthes, sehingga desain DePuy Synthes menjadi landasan dalam proses desain implan,” ujarnya.