Selasa 09 Aug 2022 19:57 WIB

Warna Kaki Berubah, Hati-Hati Tanda Kolesterol Tinggi

Para ahli percaya kadar kolesterol tinggi meninggalkan indikasi tertentu di kaki.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Qommarria Rostanti
Perubahan warna di kaki bisa jadi tanda kolesterol tinggi. Ilustrasi
Foto: Sleep Review
Perubahan warna di kaki bisa jadi tanda kolesterol tinggi. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kolesterol tinggi merupakan suatu kondisi yang dapat diturunkan. Penyebab kolesterol tinggi di antaranya gaya hidup yang tidak sehat termasuk pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, dan kelebihan berat badan.

Yang lebih mengkhawatirkan, peningkatan kadar kolesterol biasanya tidak menunjukkan tanda atau gejala apapun. Dilansir Times of India, Selasa (10/8/2022), para ahli percaya penyakit ini bisa meninggalkan indikasi tertentu di kaki. Menurut para ahli, kolesterol tinggi yang tidak terdiagnosis dan tidak diobati dapat menyebabkan kondisi yang disebut aterosklerosis.

Baca Juga

Aterosklerosis adalah penumpukan lemak, kolesterol, dan zat lain di dalam dan di dinding arteri, juga disebut plak. Timbunan lemak atau plak ini dapat mempersempit arteri, menghambat atau menghalangi aliran darah yang lancar ke berbagai bagian tubuh, termasuk kaki. Plak juga bisa pecah, menyebabkan gumpalan darah terbentuk, yang bisa merugikan.

Ketika aliran darah ke kaki terhambat atau tersumbat, dapat menyebabkan kondisi yang disebut penyakit arteri perifer (PAD). PAD adalah suatu kondisi yang berhubungan dengan penyempitan arteri akibat penumpukan plak, yang menyebabkan berkurangnya aliran darah ke lengan dan kaki.

Seseorang yang menderita PAD tidak mendapatkan cukup darah di kaki atau lengan (biasanya kaki). Kondisi tersebut menyebabkan sakit kaki saat berjalan. Ini juga dikenal sebagai klaudikasi.

Jika tidak diobati tepat waktu, ini dapat menyebabkan iskemia ekstremitas kritis dan iskemia ekstremitas akut, yang merupakan bentuk lanjut dari PAD yang mempengaruhi aliran darah di ekstremitas.

Karena PAD berkaitan dengan berkurangnya aliran darah ke kaki, hal itu dapat menyebabkan perubahan warna tertentu pada kaki. Jika tidak terdeteksi atau diobati tepat waktu, kaki Anda bisa mulai pucat atau biru. Hal ini terjadi karena berkurangnya atau berkurangnya aliran darah ke kaki.

Selain itu, Anda mungkin juga mengalami sakit yang menyakitkan di kaki, terutama saat Anda berjalan. Rasa sakit ini dapat mereda dengan beberapa menit istirahat.

Menurut Mayo Clinic, PAD dapat disertai dengan beberapa gejala termasuk rasa dingin, mati rasa, dan kelemahan pada tungkai atau kaki bagian bawah, terutama jika dibandingkan dengan sisi lainnya. Gejala lainnya adalah lemah atau tidak ada denyut nadi di tungkai atau kaki, kram yang menyakitkan pada salah satu atau kedua otot pinggul, paha, atau betis setelah melakukan aktivitas tertentu, seperti berjalan atau menaiki tangga. Selain itu, gejala lainnya adanya pertumbuhan kuku kaki lebih lambat.

Gejala lain adalah luka di jari kaki, kaki atau tungkai yang tidak kunjung sembuh, sakit saat menggunakan lengan, seperti sakit dan kram saat merajut, menulis, atau melakukan tugas manual lainnya. Tak hanya itu, disfungsi ereksi juga menjadi gejala PAD. Rambut rontok atau pertumbuhan rambut lebih lambat di kaki juga merupakan gejala tersebut.

Meskipun PAD dapat menjadi indikator kadar kolesterol tinggi dalam tubuh, tapi tidak selalu menunjukkan tanda atau gejala peringatan. 

Langkah terbaik adalah jika Anda menguji kadar kolesterol sendiri. Untuk mendeteksi kolesterol tinggi, Anda bisa mendapatkan tes darah sederhana yang dikenal sebagai profil lipid, atau panel lipid. 

Dokter akan memberi tahu Anda apakah Anda perlu berpuasa atau tidak. Jendela puasa bisa berlangsung dari delapan hingga 12 jam sebelum mereka mengambil darah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement