Bumdes-Bumdes Sleman Mulai Lirik Layanan Pertashop
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Warga mengisi bahan bakar minyak (BBM) di Pertashop. | Foto: Wihdan Hidayat / Republika
REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemkab Sleman, DIY, kembali meresmikan Pertashop, yang kali ini dibangun di Wonokerto Jaya Abadi di Kalurahan Wonokerto, Kapanewon Turi. Kehadiran Pertashop ini cuma berselang empat bulan dari Kalurahan Purwobinangun, Kapanewon Pakem.
Lurah Wonokerto, Riyanto Sulistyo Budi mengatakan, Pertashop ini sudah mulai beroperasi sejak 15 Agustus 2022 kemarin. Walau baru dibuka sejak awal pekan ini, adapun rata-rata pemasukan sudah mencatatkan satu juta rupiah per hari
Setelah diresmikan, ia menekankan, mereka akan terus mempromosikan Pertashop tersebut agar pendapatan yang didapatkan terus meningkat. Ke depan, Riyanto meyakini, Pertashop Wonokerto mampu mencatatkan pemasukan yang lebih besar.
Selain itu, Riyanto turut menerangkan, Pertashop ini dibangun di atas tanah milik kas kalurahan. Biaya pembangunan Pertashop ini menghabiskan dana Rp 400 juta, berasal dari APBK sebesar Rp 100 juta dan dari pinjaman bank Rp 300 juta. "Ini adalah hak milik kalurahan, dan masuk PAD kalurahan semua," kata Riyanto, Jumat (19/8/2022).
Terpisah, Lurah Purwobinangun, Heri Suasana menuturkan, Pertashop yang mereka resmikan pada awal April 2022 malah telah beroperasi sejak awal tahun. Adapun untuk pendapatan per hari Pertashop terus mengalami kenaikan sejak dioperasikan.
Ia mengungkapkan, pada awal beroperasi saja Pertashop dengan kode 4P.55513 yang dimiliki Bumdes Kalurahan Purwobinangun tersebut sudah menghabiskan 200 liter per hari. Setelah dua bulan, setiap harinya menghabiskan 850 liter per hari.
"Selama ini PAD kita berasal dari menyewakan tanah kas desa yang hasilnya tidak seberapa. Kita harapkan dengan adanya Pertashop ini dapat meningkatkan PAD kita, sekaligus bisa menyerap tenaga kerja," ujar Heri.
Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa berharap, Bumkal atau Bumdes berupa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) tersebut tidak cuma bisa menambah Pendapatan Asli Desa atau Kalurahan. Tapi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Ia menekankan, masyarakat Wonokerto maupun Purwobinangun harus berbangga bisa memiliki Pertashop. Untuk mewujudkan itu, Danang berpendapat, salah satu yang paling penting memang adanya niat dan kemauan gotong royong terlebih dulu.
Untuk Pertashop di Kalurahan Wonokerto, Danang menerangkan, itu merupakan BUMKal keenam yang telah diresmikan di Kabupaten Sleman. Menurut Danang, saat ini sudah ada sekitar 20 pihak yang telah pula mengajukan pendirian Pertashop di Sleman.
Meski begitu, Danang menegaskan, Pemkab Sleman akan memprioritaskan Pertashop yang dikelola Pemerintah Kalurahan seperti yang ada di Kalurahan Wonokerto maupun Kalurahan Purwobinangun. Artinya, pemasukan akan masuk ke kalurahan.
Ia berharap, melalui kehadiran Pertashop di tengah masyarakat itu akan turut memudahkan masyarakat sekitar mendapatkan BBM dengan satu harga. Jadi, Danang menilai, tinggal disosialisasikan kepada masyarakat untuk membeli di Pertashop.
"Karena, kalau beli BBM di Pertashop ini nantinya akan menjadi pemasukan untuk kalurahan," kata Danang