Senin 29 Aug 2022 21:49 WIB

Ridwan Kamil Minta Universitas di Jabar Buka Fakultas Kedokteran

Fakultas Kedokteran jadi kebutuhan nyata bagi kesehatan masyarakat di Jawa Barat

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Ridwan Kamil berharap agar universitas di seluruh Jawa Barat diizinkan untuk membuka Fakultas Kedokteran. Hal ini menjadi kebutuhan nyata bagi kesehatan masyarakat, juga dalam upaya menyiapkan tenaga kedokteran, perawat, dan tenaga medis lainnya untuk Jawa Barat.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Ridwan Kamil berharap agar universitas di seluruh Jawa Barat diizinkan untuk membuka Fakultas Kedokteran. Hal ini menjadi kebutuhan nyata bagi kesehatan masyarakat, juga dalam upaya menyiapkan tenaga kedokteran, perawat, dan tenaga medis lainnya untuk Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menghadiri sekaligus menjadi pembicara dalam Acara Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung di Kota Bandung, Senin (29/8).

Ridwan Kamil berharap agar universitas di seluruh Jawa Barat diizinkan untuk membuka Fakultas Kedokteran. Hal ini menjadi kebutuhan nyata bagi kesehatan masyarakat, juga dalam upaya menyiapkan tenaga kedokteran, perawat, dan tenaga medis lainnya untuk Jawa Barat.

"Saya titip ke Senat, Pak Rektor, perjuangkan sebuah kebutuhan nyata di masyarakat agar menghasilkan dokter-dokter. Mudah-mudahan bisa hadir Fakultas Kedokteran UIN Sunan Gunung Djati Bandung," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.

Dalam acara tersebut Emil memberikan motivasi kepada 7.377 mahasiswa baru UIN Sunan Gunung Djati untuk menjadi generasi penerus bangsa yang berani, cerdas, mampu bersaing dengan negara lain, serta progesif terhadap perkembangan digital saat ini.

Emil mengatakan, pada 20 tahun mendatang, Indonesia akan diisi oleh generasi muda penerus bangsa dengan berbagai tanggung jawab yang perlu dilakukan, di antaranya dalam skala kepemimpinan dan pembangunan.

Emil menjelaskan, ciri-ciri suatu negara menjadi negara maju, salah satunya dengan memperbaiki kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)."Sepertiga tanggung jawab (Indonesia) menjadi negara maju ada di kampus UIN Bandung ini,  harus berkualitas, adaptif, dan mampu bersaing. Jangan menjadi biasa-biasa saja, melainkan harus luar biasa. Kualitas SDM-nya harus keren," kata Emil.

Dalam kesempatan yang sama di hadapan ribuan mahasiswa, Emil juga mengingatkan, bahwa Indonesia yang menempati peringkat 16 dari negara-negara G20, 10 tahun lagi diprediksi akan masuk 10 besar, yang perannya akan diisi oleh para mahasiswa baru sebagai generasi penerus.

"Pada 2045, saat kami sudah sepuh, kalian yang akan memegang bendera emas Indonesia menjadi negara maju, kalian adalah generasi pemimpin," katanya.

Di sisi lain, terkait negara Srilanka yang bangkrut akibat perdagangan impor ke luar negeri yang terlalu besar. Emil memberi pesan, khususnya untuk mahasiswa baru agar berdagang kepada sesama (dalam negeri) untuk menaikkan ekonomi Nasional.

"Adik-adik, jangan beli-beli barang impor terlalu banyak. Selama ada buatan Cigondewah dan lain-lain, beli saja buatan lokal. Cinta barang dalam negeri itu bagian dari nasionalisme," katanya.

Terakhir, Emil memberikan doorprize kepada mahasiswa baru yang berulang tahun di hari ini. Ada tiga orang yang beruntung, kemudian mereka dipersilakan menuju panggung, dan diberi hadiah berupa topi bertuliskan "RK" dari Gubernur.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement