Khaul Jenderal Soedirman Tutup Rangkaian Kegiatan Bulan Kemerdekaan
Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Yusuf Assidiq
Kegiatan Khaul Panglima Besar Jenderal Soedirman dan Tausiyah Kebangsaan, Rabu (31/8/22) di Alun-alun Purbalingga menjadi penutup rangkaian Peringatan HUT Ke-77 Kemerdekaan RI bulan Agustus di Kabupaten Purbalingga. | Foto: Pemkab Purbalingga
REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Kegiatan Khaul Panglima Besar Jenderal Soedirman dan Tausiyah Kebangsaan, Rabu (31/8/2022) di Alun-alun Purbalingga menjadi penutup rangkaian Peringatan HUT Ke-77 Kemerdekaan RI bulan Agustus di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.
Kegiatan khaul kali ini dihadiri oleh Sekretaris Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Hasbullah Ahmad, Habib Haedar Assegaf, dan Habib Ali Al Attas. Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengungkapkan apresiasi kepada masyarakat Purbalingga, meskipun kali ini bukan akhir pekan akan tetapi antusiasme masyarakat menghadiri kegiatan keagamaan tetap tinggi.
"Artinya masyarakat Purbalingga selalu haus akan ilmu agama," kata bupati. Menutup rangkaian kegiatan di Bulan Kemerdekaan, bupati tak bosan mengajak masyarakat untuk mensyukuri nikmat kemerdekaan yang sudah dirasakan selama 77 tahun ini.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah turut mensukseskan sejumlah rangkaian kegiatan di Bulan Kemerdekaan ini. Pada kesempatan ini, telah diselenggarakan dua kegiatan Festival Jenderal Soedirman.
Pertama, Kirab Tandu Divisi Soedirman dan Khaul Panglima Besar Jenderal Soedirman. Salah satu tujuan festival ini adalah untuk selalu mengingatkan masyarakat akan sejarah perjuangan Panglima Besar Jenderal Soedirman dalam memperjuangkan kemerdekaan RI.
"Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawan-pahlawannya," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Anggota Wantimpres, Hasbullah Ahmad, dalam tausiyahnya menjelaskan tujuan diselenggarakan khaul ini, di samping mengenang jasa pahlawan nasional Jenderal Soedirman, juga sebagai tanda syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
"Kita bisa melihat sepak terjang beliau dalam perjuang bangsa ini, yang secara tidak langsung saat ini kita dididik beliau agar kita generasi penerus menjadi orang yang pandai berterima kasih kepada jasa-jasa semua pahlawan yang telah mendahului kita," katanya.
Kegiatan khaul, menurutnya juga merupakan upaya untuk mendoakan Jenderal Soedirman yang telah wafat agar mendapatkan rahmat di sisi Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Dalam tausiyah kebangsaannya, bendera Merah Putih milik RI memiliki makna yang luar biasa. Ia pun mengajak untuk tidak terpengaruh oleh oknum yang mengharamkan hormat kepada bendera.
"Padahal bendera adalah alat pemersatu bangsa kita. Guru kita Habib Luthfi sering mendengungkan, bendera Merah Putih memang tanpa tulisan sedikitpun, tapi punya jiwa, punya ruh, di mana di dalam bendera tersebut ada kekuatan yang mempersatukan kita, di dalamnya ada kehormatan bangsa ada jati diri bangsa," ujar dia.