Pemkab Bangkalan Sebar Ribuan TPK untuk Tekan Kekerdilan

Red: Muhammad Fakhruddin

Pemkab Bangkalan Sebar Ribuan TPK untuk Tekan Kekerdilan (ilustrasi).
Pemkab Bangkalan Sebar Ribuan TPK untuk Tekan Kekerdilan (ilustrasi). | Foto: Republika/Mardiah

REPUBLIKA.CO.ID,BANGKALAN -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan, Jawa Timur menyebar sedikitnya 2.451 orang yang tergabung sebagai tim pendamping keluarga (TPK) guna menekan kasus kekerdilan di wilayah itu.

Menurut Kepala Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KB-PPPA) Pemkab Bangkalan Amina Rachmawati di Bangkalan, Jumat, ke 2.451 tim pendamping itu disebar ke 271 desa di 18 kecamatan di Kabupaten Bangkalan.

"Mereka itu bertugas memberikan pembinaan dan pendidikan tentang upaya menekan, dan mengatasi kasus kekerdilan pada anak," katanya, menjelaskan.

Peran pokok TPK ini, sambung Amina, memberikan pendampingan terhadap keluarga yang terpapar kasus kekerdilan.

Baca Juga

"Tim ini juga bertugas memberikan pendidikan tentang pentingnya asupan gizi seimbang pada balita dan ibu hamil," katanya.

Menurut Kepala Dinas KB-PPPA Bangkalan Amina, jumlah balita terpapar kasus kekerdilan di Bangkalan mencapai 38,9 persen dari total jumlah balita yang ada di kabupaten itu.

"Persentase kasus kekerdilan di Bangkalan ini masih tergolong tinggi, mengingat pemerintah menargetkan minimal 14 persen," katanya.

Selain merekrut ribuan TPK, Pemkab Bangkalan juga melibat petugas dari kalangan TNI-Polri untuk ikut aktif membantu berbagai jenis kegiatan yang menyangkut promosi kesehatan dan gerakan sadar gizi pada keluarga yang terpapar kasus kekerdilan.

Sebelumnya pada 2021, Pemkab Bangkalan merilis, kasus kekerdilan di kabupaten ini menurun, berkat program peningkatan layanan kesehatan pada ibu hamil dan pemberian makanan tambahan yang lakukan pemkab setempat kepada balita di wilayah itu.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Bangkalan Sudiyono, pada tahun 2020 jumlah balita di daerahnya yang terdata mengalami kekerdilan sebanyak 3.240 orang, sedangkan pada 2021 sebanyak 2.314 orang.

Dengan demikian, ada penurunan sebanyak 926 kasus kekerdilan selama 2021 dibanding 2020, dan itu terjadi berkat beberapa program yang dijalankan selama 2021.

"Tahun ini, program untuk menurunkan kasus kekerdilan itu kita tambah, melalui program pembinaan khusus, yakni dengan merekrut tim pendamping keluarga sebanyak 2.451 orang," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Terkait


Imunisasi Lengkap Sangat Penting untuk Cegah Stunting

IDAI: Gerakan Makan Telur dan Ikan Tiap Hari Efektif Turunkan Stunting

Pemerintah Gandeng IRRI Kembangkan Padi Bernutrisi Guna Atasi Stunting

Pemkot Madiun Siapkan Rp 5,4 Miliar untuk Penanganan Stunting

Walkot: Jumlah Kasus Stunting di Surabaya Turun Drastis

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark