REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengapresiasi antusias pemerintah daerah dan masyarakat Jawa Timur memanfaatkan program Kartu Prakerja. Airlangga berpesan kepada seluruh alumni Kartu Prakerja belajar tidak mengenal usia.
"Keterampilan itu penting tapi tidak cukup. Teruslah tingkatkan kualitas diri," katanya saat menyampaikan sambutan virtual pada acara Temu Alumni Program Kartu Prakerja yang digelar di Madiun, Senin (6/9/2022).
Menko Airlangga mengatakan, program Kartu Prakerja menjadi program Government to People pertama yang dimiliki Indonesia. Keberhasilannya diakui lembaga dunia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, Program Kartu Prakerja juga berhasil meningkatkan jumlah persentase angkatan kerja yang mengikuti pelatihan/kursus menjadi 16,36 persen. Sebanyak 75 persen dari penerima manfaat Program Kartu Prakerja memanfaatkan sertifikat pelatihan yang dimiliki untuk melamar pekerjaan.
Menurut Airlangga, capaian tersebut, merupakan salah satu kontribusi nyata dari Program Kartu Prakerja. Dari sisi insentif, lebih dari Rp 3,1 triliun telah disalurkan langsung dari bendahara umum negara ke e-wallet penerima secara transparan dan diterima 100 persen tanpa potongan.
"Program Kartu Prakerja adalah kisah sukses Pemerintah Indonesia mentransformasi pendidikan untuk orang dewasa atau adult learning. Ini merupakan capaian yang luar biasa karena memang belajar seharusnya sepanjang hayat atau lifelong learning," ucapnya.
Dalam acara yang dihadiri sekitar 700 alumni Program Kartu Prakerja se-Karesidenan Madiun dan 500 undangan lainnya, Airlangga juga mengapresiasi peran pemerintah setempat yang selama ini telah mendukung Program Kartu Prakerja. Sehingga program tersebut dapat tersosialisasi dengan baik.
"Program Kartu Prakerja akan dilanjutkan pada tahun 2023 dan 2024. Sejalan dengan makin melandainya Covid-19, maka Program Kartu Prakerja akan didorong penyelenggaraan secara offline," sebutnya.
Ketua Umum DPP Partai Golkar ini menuturkan ratusan juta jumlah angkatan kerja di Indonesia tersebar di 514 kabupaten/kota. Hal ini mendorong Kartu Prakerja menggunakan teknologi informasi untuk menjangkau dan memberikan akses pelatihan seluas-luasnya. Selain itu, kemitraan dengan pihak swasta dan universitas juga dibangun untuk menyediakan ribuan pelatihan.
"Hasilnya, banyak lembaga pelatihan yang tergabung dalam ekosistem Program Kartu Prakerja yang semula sangat kecil ukuran usahanya, sekarang berkembang. Program Kartu Prakerja berhasil menghidupkan pasar pelatihan yang sebelumnya tidak ada," ujar dia.
Adapun Provinsi Jawa Timur merupakan provinsi dengan jumlah penerima manfaat Program Kartu Prakerja ke dua tertinggi se-Indonesia. Total pendaftar dari Jawa Timur mencapai 4,5 juta orang dan sebanyak 1,38 juta orang telah menjadi penerima manfaat Program Kartu Prakerja.
Pelatihan yang paling diminati oleh penerima manfaat Prakerja di Jawa Timur adalah telemarketing, strategi pemasaran, makanan dan minuman, kerajinan tangan, tata rias, hingga IELTS.