Perbanyak Proyek Infrastruktur Solusi Antisipasi Inflasi?
Rep: c02/ Red: Yusuf Assidiq
Kereta Api melintas di bawah jembatan flyover Purwosari, Solo, Jawa Tengah. Jalan layang yang dibangun selama satu tahun dengan anggaran dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebesar Rp114,18 miliar tersebut mulai dibuka dan diharapkan mampu menjadi solusi mengatasi kemacetan di Kota Solo. | Foto: ANTARA/Mohammad Ayudha
REPUBLIKA.CO.ID, SOLO–Pasca kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Jawa Tengah, akan mengantisipasi dengan beberapa upaya. Salah satunya dengan memperbanyak pembangunan fisik yang berdampak pada mobilitas masyarakat.
Pemkot mengatakan dengan adanya pembangunan fisik yang berpengaruh pada mobilitas, harapannya secara tidak langsung akan menjadi penopang inflasi. Selain itu, pemkot juga mengatakan hal tersebut bertujuan untuk mengimbangi perkembangan ekonomi.
“Infrastruktur jalan akan mempermudah mobilisasi, meski tidak langsung kita arahnya ke sana,” kata Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.
Selain memperbanyak pembangunan fisik, pemkot juga akan terus menggenjot event-event, baik lokal, nasional, maupun internasional. Pihak pemkot juga masih optimistis dapat mengimbangi dampak kenaikan BBM dengan menggenjot perekonomian.
“Kita akan terus dengan memperbanyak pembangunan fisik, event. Infrastruktur ini kan jalan terus, insya Allah mengimbangi dengan perkembangan ekonomi, saya masih optimistis,” jelas Gibran.
Sementara itu, terkait pembangunan yang mempermudah mobilisasi pihak Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo mengatakan saat ini ada beberapa penggarapan yang sedang dilakukan. Di antaranya proses peninggian underpass viaduct Gilingan telah dimulai dari Agustus lalu.
“Beberapa pekerjaan sudah mulai memeriksa kondisi rel dan bangunan underpass,” ujar Kadishub Kota Solo, Taufiq Muhammad.
Berikut beberapa pembangunan yang sedang dan akan dilaksanakan di Kota Solo, pertama, proyek Simpang Joglo. Pembangunan rel layang Simpang Joglo ini tengah berlangsung sejak Agustus 2022 - Februari 2023, yang saat ini telah memasuki tahap ke II.
Kedua, proyek Viaduct Gilingan. Proses peninggian dan pelebaran Viaduct Gilingan berlangsung hingga April 2023. Viaduct ini termasuk pada rangkaian proyek strategis nasional (PSN) pembangunan rel layang (elevated rail) Kereta Api (KA) Simpang Joglo.
Ketiga, proyek penggantian Jembatan Jurug. Penggantian Jembatan Jurug B yang berada di tengah atas Kali Bengawan Solo, kawasan Jurug, akan dilakukan pada 18 September—5 Agustus 2023.
Keempat, proyek penggantian Jembatan Mojo. Penutupan Jembatan Mojo dilakukan pada 20 September -30 November 2022. Penggantian jembatan ini bersamaan dengan dibangunnya Jembatan B Jurug. Arus kendaraan bakal dialihkan ke Jembatan Jurug C dan Jembatan Bacem Sukoharjo.