3500 Warga Rayakan Haornas di Sriwedari
Rep: C02/ Red: Muhammad Fakhruddin
3500 Warga Rayakan Haornas di Sriwedari (ilustasi). | Foto: Dok Kemenpora
REPUBLIKA.CO.ID,SOLO -- Ribuan massa turut memperingati Hari Olahraga Nasional (Haornas) yang jatuh pada 9 September di Stadion Sriwedari, Kamis (9/9/2022). Alasan pemilihan Sriwedari adalah untuk meneladani semangat juang para founding father olahraga Indonesia.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku senang Haornas kembali digelar di Solo. Pasalnya, Solo pernah menjadi tuan rumah ajang international Asean Para Game 2022.
“Kita senang Haornas kembali bisa digelar di Solo yang notabene menjadi tuan rumah APG menggemparkan. Itu juga dilaksanakan di sini, waktunya (persiapan) sangat pendek dan kita melebihi target yang ditentukan. Tentu ini memberikan kita semangat,” katanya, Jumat (9/9/2022).
Ganjar juga mengatakan bahwa perayaan ini akan menjadi tonggak menumbuhkan talenta-talenta muda berprestasi baru di Jawa Tengah. Tentu dengan tujuan untuk mengharumkan nama bangsa di kancah international.
“Generasi muda (Jawa Tengah) punya talenta olahraga, bakat olahraga. Dia juga menjadi sehat dan berprestasi. Inilah juga kita arahkan untuk mereka bisa nantinya menjadi atlet yang mengibarkan sangsaka merah putih,” harapnya.
Sementara itu, Kabid Pengembangan Destinasi Wisata Jateng, Purwanto mengatakan bahwa ini adalah sebagai acara puncak dalam memperingati Haornas. Ia juga mengatakan bahwa acara ini baru kembali digelar pasca Covid-19.
“Sriwedari sebagai tempat penyelenggaraan bertujuan untuk meneladani semangat juang para founding father olahraga Indonesia, dalam rangka membangkitkan kembali gelora olahraga di Indonesia, khususnya Jawa Tengah yang sempat mengalami keterpurukan selama 2 tahun terakhir diakibatkan pandemi Covid-19,” kata Purwanto, Jumat (9/9/2022).
Selain itu, ia mengatakan bahwa Kota Solo memiliki sejarah, khususnya di bidang olahraga Indonesia. Salah satunya adalah Pekan Olahraga Nasional (PON) pertama diselenggarakan di Surakarta pada tanggal 9 September 1948 yang dibuka oleh Presiden Soekarno.
“Pesertanya sekitar 3.500 an. Ini Juga sebagai momen yang tepat bagi olahraga Jawa Tengah bangkit kembali dan bersama-sama, gumregah bareng menyatukan tekad untuk mencetak juara dari Jawa Tengah untuk Indonesia,” pungkasnya.