Selasa 13 Sep 2022 07:33 WIB

Komitmen Percepat Akses Sanitasi Layak di Sumbar, Gubernur Mahyeldi Terima Penghargaan

Gubernur Sumbar menerima penghargaan HAKLI atas komitmennya dalam sanitasi layak/aman

Ketua HAKLI Pusat, Prof. DR. Arif Sumantri, memberi penghargaan untuk Gubernur Sumbar Mahyeldi yang diterima oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar, Dr. Lila Yanwar, dalam seminar nasional sekaligus pelantikan pengurus HAKLI Sumbar 2022-2027, di Auditorium Poltekkes Kemenkes Padang, Sabtu (10/9/2022).
Foto: Pemprov Sumbar
Ketua HAKLI Pusat, Prof. DR. Arif Sumantri, memberi penghargaan untuk Gubernur Sumbar Mahyeldi yang diterima oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar, Dr. Lila Yanwar, dalam seminar nasional sekaligus pelantikan pengurus HAKLI Sumbar 2022-2027, di Auditorium Poltekkes Kemenkes Padang, Sabtu (10/9/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Gubernur Sumatera Barat, Buya Mahyeldi, menerima penghargaan dari Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) atas komitmen penyediaan anggaran dalam percepatan akses sanitasi layak/aman di Sumatera Barat (Sumbar).

Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Ketua HAKLI Pusat, Prof. DR. Arif Sumantri, yang diterima oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar, Dr. Lila Yanwar, dalam seminar nasional sekaligus pelantikan pengurus HAKLI Sumbar 2022-2027, di Auditorium Poltekkes Kemenkes Padang, Sabtu (10/9/2022).

"Alhamdulilah, kita dinilai berkomitmen dalam hal penyediaan anggaran dalam percepatan akses sanitasi layak/aman. Persoalan sanitasi ini menjadi bahagian yang penting dalam upaya Pemerintah Provinsi Sumatera Barat untuk menekan angka stunting. Semoga ini menjadi motivasi bagi kita bersama," sebut Gubernur Mahyeldi, Senin (12/9/2022), seperti dalam siaran persnya.

Gubernur juga meminta semua kepala daerah dari bupati dan wali kota di Sumatera Barat terlibat aktif dalam menurunkan stunting ini. Begitu juga lintas sektoral bekerja dan bersinergi melakukan pencegahan terjadinya stunting.

Ketua HAKLI Sumbar Miladil Fitra menjelaskan, saat ini terdapat beberapa program untuk menekan angka stunting. Yakni melalui intervensi spesifik dan intervensi sensitif. Intervensi sensitif ada 4 jenis yaitu penyediaan air minum dan sanitasi, pelayanan gizi dan kesehatan, peningkatan kesadaran pengasuhan dan gizi serta peningkatan akses pangan bergizi.

"Dari program intervensi itu progresnya nampak berjalan dengan baik, terutama untuk indikator stop buang air besar sembarangan (SBABS),"katanya.

Saat ini menurut Miladil Fitra, sudah ada 5 kabupaten dan kota di Sumbar yang sudah 100 persen mencapai SBABS. Lima daerah itu yakni, Kota Padang Panjang, Bukittinggi, Sijunjung, Kota Solok dan Payakumbuh. Selain itu juga ada 5 kabupaten kota yang SBABS sudah melebihi 90 persen. Yakni, Kota Padang, Kota Sawalunto, Pesisir Selatan, Dharmasraya, Kota Pariaman dan Kota Sawahlunto.

"Semoga target kita 90 persen pada 2024 dapat tercapai, karena tinggal 9 kabupaten kota lagi yang harus didorong," ujar Miladil Fitra.

Ketua Umum HAKLI pusat, Prof. Dr. H. Arif Sumantri, SKM., M.Kes. mengucapkan terima kasih atas peran serta pemerintah daerah dalam mendorong masyarakat hidup sehat dan senantiasa memberikan pengarahan dalam menghadapi wabah penyakit berbahaya.

“Penghargaan HAKLI selaras dengan komitmen global serta Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional yang telah menjadi bagian dari program HAKLI," jelas Arif.

Hadir pada acara tersebut Dirjen Bina Bangda Kemendagri, Dirjen Nakes Kemenkes, Dirjen P2P Kemenkes, dan bupati walikota se Sumatra Barat.

Ikut juga menerima penghargaan kepala dinas kesehatan propinsi Sumatera barat atas percepatan akses sanitasi layak di Sumatera Barat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement