REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Banyak Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, mengalami kekosongan pejabat kepala sekolah definitif. Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin Nuryadi di Banjarmasin, Kamis (15/9/2022), sebanyak 98 SDN saat ini tidak dipimpin pejabat kepala sekolahnya secara definitif dari 208 SDN di kota ini.
Kosongnya kepala sekolah di puluhan SDN tersebut karena ditinggal pejabat yang pensiun. Sementara, kata Nuryadi, pergantian atau pengangkatan kepala sekolah baru harus sesuai ketentuan pemerintah pusat, yakni, figur yang memegang sertifikat guru penggerak terhitung sejak 2021.
Sementara guru yang memiliki sertifikat dari program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Teknologi dan Ristek (Kemendikbudristek) tersebut minim di Kota Banjarmasin. "Yang sudah memiliki sertifikat itu sudah diangkat semua," tutur Nuryadi.
Untuk upaya cepat mengisi kekosongan kepala sekolah di puluhan SDN tersebut, pihaknya menyampaikan permohonan agar bisa diseleksi di tingkat Disdik Kota Banjarmasin. Karena jika menunggu seleksi lewat guru penggerak, tentunya, prosesnya cukup panjang, sebab mengikuti program itu guru mengikuti pelatihan dari 6-9 bulan.
"Dan yang bisa mendapat sertifikat guru penggerak itu memang orang yang berkualitas," tuturnya.
Dari sebanyak 3.000 guru di Kota Banjarmasin ini, untuk statistik guru penggerak di Kota Banjarmasin pada angkatan 2 sebanyak 44 guru dari tingkat, TK, SD, SMP dan SMA. Selanjutnya angkatan 5 sebanyak 14 guru, untuk calon guru penggerak angkatan 7 sebanyak 70 guru.
"Moga banyak lagi yang mendaftar, " ujarnya.