UII Luncurkan Magister Teknik Lingkungan dan Magister Teknik Kimia
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Fakhruddin
UII Luncurkan Magister Teknik Lingkungan dan Magister Teknik Kimia (ilustrasi). | Foto: Dokumen
REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Universitas Islam Indonesia (UII) resmi membuka Program Studi Magister Teknik Lingkungan dan Program Studi Magister Teknik Kimia. Hal ini ditandai penyerahan salinan Keputusan Menteri Dikbud Ristek tentang Izin Pembukaan Prodi.
Salinan diserahkan Kepala LLDikti Wilayah V DIY ke Ketua Umum Pengurus Yayasan Badan Wakaf (PYBW) UII, disaksikan Rektor UII. Keud prodi diharap memberi sumbangsih memperbaiki kualitas lingkungan dan industri yang ramah lingkungan.
Dalam sambutannya, Rektor UII, Prof Fathul Wahid mensyukuri pembukaan dua prodi magister tersebut. Karenanya, ia menyampaikan ucapan terima kasih terhadap kerja keras seluruh pihak yang mengawal proses pendirian prodi dengan penuh kesabaran.
Hal ini semakin menambah portofolio UII yang sebelumnya telah memiliki 51 prodi. Jumlah prodi magister bertambah dari 13 menjadi 15. Ia berharap, ini menambah pilihan publik mengembangkan diri dan meningkatkan kualifikasi akademik di UII.
Ia mengingatkan, fenomena degradasi lingkungan yang terjadi akibat eksploitasi berlebihan semakin mengkhawatirkan. Pada gilirannya, Fathul merasa, lingkungan yang rusak dan tercemar akan mengancam keberlangsungan hidup manusia di bumi.
Fathul berpesan, agar kedua prodi dapat saling bersinergi dan menguatkan untuk merawat kelestarian lingkungan. Ini sejalan nilai-nilai Islam yang jadi pedoman UII, yang mana agama memiliki komitmen yang tinggi untuk merawat lingkungan.
"Magister Teknik Kimia bisa mengajarkan, mengajak mahasiswa tetap profesional tapi sekaligus punya nilai, etika yang sangat kuat untuk merawat lingkungan," kata Fathul, Jumat (16/9).
Ketua Umum PYBW UII, Suwarsono Muhammad, menceritakan kilas balik kejayaan Islam sekaligus cikal bakal sains modern. Pada masa itu, sains dapat berkembang pesat karena kedermawanan pedagang dan dukungan finansial pemerintah ke kaum cendekia.
"UII sebagai penerus semangat sains Islam terus berupaya menjaga tradisi tersebut melalui lahirnya prodi sains baru di lingkungannya," ujar Suwarsono.
Kepala LLDikti Wilayah V DIY, Prof Aris Junaidi, mengapresiasi perkembangan pesat prodi-prodi yang ada di UII. Meski begitu, ia tetap berharap, UII bisa senantasa menambah program-program studi dan sumber daya manusia yang unggul.
"Khususnya, untuk menghadapi tantangan peradaban yang semakin kompleks, yakni era Society 5.0 dan revolusi industri 4.0," kata Aris.