Jumat 30 Sep 2022 10:43 WIB

Kang Abik: Santri Perlu Ambil Peran Lebih dalam Berkesenian

Kondisi seni masa kini membutuhkan banyak pelaku seni yang memahami syariat.

Rep: IRWAN KELANA/ Red: Partner
.
Foto: network /IRWAN KELANA
.

Ketua Lembaga Seni Budaya dan Peradaban Islam (LSBPI) Majelis Ulama Indonesia Habiburrahman El-Shirazy Lc MA tampil di acara Remaja Bertanya Ulama Menjawab tentang Seni Budaya Islam yang diselenggarakan di Pesantren PERSIS 19, Garut, Jawa Barat, Rabu (28/9/2022). Kang Abik, panggilan akrabnya, tampil bersama sekretaris LSBPI MUI Dr Tiar Anwar Bachtiar MHum, dan Wakil Ketua LSBPI MUI Erick Yusuf Ssy MPd.

DESTINASI – Santri adalah sosok penting dalam dakwah Islam. Dakwah Islam sendiri dilakukan dengan berbagai pintu, salah satu pintunya adalah seni.

“Kondisi seni masa kini membutuhkan banyak pelaku seni yang memahami syariat. Oleh karena itu, santri perlu didorong untuk mengambil peran lebih banyak dalam berkesenian,” tutur Ketua Lembaga Seni Budaya dan Peradaban Islam (LSBPI) Majelis Ulama Indonesia Habiburrahman El-Shirazy Lc MA pada kegiatan Remaja Bertanya Ulama Menjawab tentang Seni Budaya Islam yang diselenggarakan Rabu, 28 September 2022 di Pesantren PERSIS 19, Garut, Jawa Barat.

Dr Tiar Anwar Bachtiar MHum, sekretaris LSBPI MUI yang juga turut hadir sebagai narasumber menambahkan, bahwa memang tidak semua santri harus masuk dalam dunia seni, tetapi yang memiliki bakat. “Setiap orang akan beramal sesuai talenta (bakat). Kalau ada santri yang berbakat dalam seni, ayo manfaatkan. Tapi, harus diiringi dengan mengaji dan pemahaman yang baik, agar saat berkesenian sesuai syariat.”

Kang Abik, panggilan akrab Habiburrahman El-Shirazy, juga mengingatkan 400-an santri yang hadir, bahwa banyak ulama yang juga sastrawan. Contohnya, Imam Syafi’i yang hafal ribuan syair. Begitu juga Ibnu Hajar Al-Asqalani, adalah seorang sastrawan. Kitab-kitab yang mereka tulis mengandung keindahan, karena ada unsur seni di dalamnya. Ketika sebuah ajaran disampaikan dengan seni, maka akan jadi lebih indah.

“Bahkan, Syekh Abdul Halim Mahmud yang pernah menjadi Grand Mufti (Imam Besar) Al-Azhar sejak lama telah meminta umat untuk menyiapkan teater dan film yang islami. Karena beliau rahimullah menyadari dahsyatnya pengaruh seni film pada masyarakat,” jelas Kang Abik.

Sementara itu, Erick Yusuf Ssy MPd, wakil Ketua LSBPI MUI yang turut menjadi narasumber, mengingatkan para santri untuk berhati-hati memilih tontonan. Sebab, banyak film atau tontonan yang menyisipkan pesan atau nilai-nilai negatif. Pria yang pernah menjadi produser film Hayya ini juga mengajak para santri untuk berkecimpung dan mewarnai seni Islam.

Kegiatan Remaja Bertanya Ulama Menjawab yang dilaksanakan sejak pagi hari diramaikan dengan penampilan seni dari para santri. Mulai dari nasyid, teater, hingga aksi bela diri thifan. Agus Idwar, penampil yang juga salah satu pendiri kelompok nasyid pertama di Indonesia, Snada dan wakil Sekretaris LSBPI MUI ikut memeriahkan kegiatan dengan bernyanyi dan mengajak para santri bersenandung.

Kegiatan ditutup dengan pengumuman Lomba Menulis Skenario Film Pendek Islami yang terbuka untuk pelajar, mahasiswa, dan umum. Lomba ini bertujuan sebagai kanal kreatif anak muda dalam bidang seni budaya dan penguatan literasi menulis. Informasi mengenai Lomba Menulis Skenario Film Pendek Islami ini dapat diakses melalui link s.id/LombaSkenarioLSBPI dan media sosial LSBPI, baik di Instagram maupun Twitter LSBPI MUI.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement