Kamis 06 Oct 2022 10:04 WIB

Bayar Sekolah Makin Mahal, Ini Tips Siapkan Dana Pendidikan dengan Investasi

MAMI sarankan orang tua gunakan investasi reksa dana untuk siapkan dana pendidikan.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Dana pendidikan merupakan salah satu tujuan finansial yang utama bagi sebagian besar orang tua. Orang tua disarankan untuk menyiapkan dana pendidikan anak sejak dini karena nominalnya yang cukup besar dan mempertimbangkan tingkat inflasi biaya pendidikan yang cukup tinggi, serta semakin ketatnya proses seleksi masuk sekolah dan perguruan tinggi.
Foto: modernsaver.com
Dana pendidikan merupakan salah satu tujuan finansial yang utama bagi sebagian besar orang tua. Orang tua disarankan untuk menyiapkan dana pendidikan anak sejak dini karena nominalnya yang cukup besar dan mempertimbangkan tingkat inflasi biaya pendidikan yang cukup tinggi, serta semakin ketatnya proses seleksi masuk sekolah dan perguruan tinggi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dana pendidikan merupakan salah satu tujuan finansial yang utama bagi sebagian besar orang tua. Orang tua disarankan untuk menyiapkan dana pendidikan anak sejak dini karena nominalnya yang cukup besar dan mempertimbangkan tingkat inflasi biaya pendidikan yang cukup tinggi, serta semakin ketatnya proses seleksi masuk sekolah dan perguruan tinggi.  

Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Dimas Ardhinugraha memberikan tips agar memudahkan orang tua mengalokasikan tabungan untuk dana pendidikan anak. 

Menurut Dimas, menyiapkan dana pendidikan sebaiknya dicicil dari sekarang supaya terasa ringan. Dana pendidikan anak sudah bisa mulai disiapkan oleh pasangan yang baru menikah atau baru memiliki bayi. 

"Walau kelihatannya kebutuhan ini masih lama, langkah tersebut akan sangat meringankan persiapan dana pendidikan anak. Pasalnya, biaya pendidikan terus mengalami kenaikan setiap tahunnya hingga mencapai sekitar 10 - 15 persen," kata Dimas.

Seperti halnya cicilan KPR, semakin lama durasi waktu untuk mencicil, semakin ringan beban cicilan bulanannya. Sebagai gambaran, untuk mempersiapkan dana uang pangkal senilai Rp 25 juta dalam dua tahun, orang tua harus menyisihkan dana untuk investasi senilai Rp 989 ribu per bulan dengan asumsi imbal hasil 5 persen. 

"Apabila kita bisa mulai mempersiapkan dana tersebut lebih awal, misalnya lima tahun sebelumnya, dana yang perlu kita sisihkan per bulannya jadi lebih ringan, hanya Rp 367 ribu dengan asumsi imbal hasil sama di 5 persen," terang Dimas.

Menurut Dimas, orang tua juga bisa memanfaatkan diskon pendaftaran di awal. Jelang akhir tahun, dalam waktu dekat ini, sekolah swasta akan mulai membuka pendaftaran bagi calon siswa baru. Beberapa sekolah swasta menawarkan potongan harga bagi calon murid yang mendaftar di gelombang awal.  

Selain itu, orang tua juga bisa menyiapkan dana pendidikan dengan berinvestasi pada sarana yang sesuai. Menurut Dimas, instrumen investasi yang dipilih bisa disesuaikan dengan jangka waktu kebutuhan. 

Jika waktu yang dibutuhkan untuk menyiapkan dana pendidikan sekitar 1 – 3 tahun, orang tua bisa membentuk suatu portofolio investasi yang sebagian besar isinya adalah instrumen reksa dana pasar uang dengan sedikit porsi di reksa dana saham. 

Reksa dana pasar uang memiliki potensi imbal hasil yang lebih menarik dibandingkan tabungan/deposito dengan tingkat risiko yang relatif rendah, likuid dan bebas biaya transaksi. Sementara itu, sedikit alokasi pada reksa dana saham akan berfungsi sebagai booster, untuk mempercepat tercapainya tujuan keuangan melalui potensi imbal hasil yang jauh lebih menarik dan tentunya diiringi dengan tingkat risiko yang lebih tinggi.

Bagi yang masih memiliki waktu persiapan selama 3 - 5 tahun, atau dalam jangka waktu menengah, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, dan reksa dana pasar uang, bisa menjadi pilihan. Orang tua juga bisa memanfaatkan reksa dana campuran jika tidak mau repot. 

"Komposisi terbesar portofolio investasi sebaiknya diisi oleh reksa dana pendapatan tetap, dengan pertimbangan potensi imbal hasilnya yang lebih menarik dibandingkan reksa dana pasar uang," kata Dimas.

Untuk mempersiapkan dana pendidikan dalam jangka waktu yang lebih panjang, di atas 5 tahun, portofolio sebaiknya didominasi reksa dana saham. Dimas mengingatkan, dengan potensi imbal hasil yang relatif tinggi, reksa dana saham juga memiliki tingkat risiko yang relatif tinggi. 

"Dalam investasi berlaku prinsip high risk high return – low risk low return. Oleh karena itu, orang tua juga disarankan untuk tetap melakukan diversifikasi ke reksa dana yang memiliki risiko lebih rendah, seperti reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana pasar uang," kata Dimas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement