Selasa 11 Oct 2022 16:22 WIB

Muslim Marsabit Panjatkan Doa Memohon Hujan untuk Ringankan Kekeringan

Muslim Marsabit mengadakan doa khusus untuk meminta hujan.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil
Muslim Marsabit Panjatkan Doa Memohon Hujan untuk Ringankan Kekeringan. Foto: Hujan deras/ilustrasi
Foto: Flickr
Muslim Marsabit Panjatkan Doa Memohon Hujan untuk Ringankan Kekeringan. Foto: Hujan deras/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,MARSABIT -- Ribuan umat Muslim Marsabit berkumpul di lokasi Muslim Agency, Sabtu (9/10/2022) lalu. Mereka mengadakan doa khusus untuk meminta hujan, mengingat kondisi kekeringan yang terus melanda wilayah tersebut.

Sepanjang pelakaanaan doa-doa khusus yang disebut sebagai Salatul Istisqa, umat beriman mencari intervensi dari Allah SWT untuk mendapatkan bantuan. Para peserta berdoa agar diturunkannya hujan dan mengakhiri kekeringan, setelah bertahun-tahun gagal musim hujan.

Baca Juga

Musim kemarau berkepanjangan yang melanda wilayah ini telah mendorong para pemimpin, ulama dan penduduk setempat untuk mencari intervensi ilahi.

"Kami harus kembali kepada Sang Pencipta untuk syafaatnya pada saat seperti ini. Kami menderita akibat musim yang gagal dan kekeringan parah yang melanda daerah itu," kata pemimpin ibadah, Sheikh Mohammed Galgallo, dikutip di The Star, Senin (10/10/2022).

Orang-orang beriman membungkuk dan bersujud di hadapan Tuhan, berdiri dan mengangkat tangan mereka ke surga dan berdoa dengan suara keras untuk meminta hujan. “Ya Allah berilah kami hujan, hujan yang membawa manfaat bagi kami dan bukan yang merugikan kami," ujar mereka.

Para pemimpin agama yang dipimpin oleh Sheikh Mohammed Galgallo, mengatakan mereka berupaya meminta campur tangan Allah SWT untuk menghadirkan awan dan menghujani wilayah itu dengan restunya.

Ia menyebut kekeringan telah mempengaruhi orang-orang dan ternak mereka. Banyak penggembala kehilangan ternak mereka dan di saat yang sama muncul kekhawatiran atas nyawa manusia.

"Untuk alasan inilah kami memutuskan untuk kembali kepada Allah SWT dan melakukan doa khusus ini," lanjut dia.

Dia pun mendesak umat beriman untuk terus berdoa kepada Yang Maha Esa agar hujan turun, dengan catatan bahwa hanya Allah Yang Maha Kuasa yang dapat menyelamatkan nyawa mereka.

Ia menyebut yang bisa mereka lakukan adalah berdoa kepada Allah SWT agar melimpahkan berkahnya. Kekeringan yang mereka alami adalah salah satu yang terburuk dan dampaknya sudah terasa di seluruh wilayah.

Wilayah itu disebut gagal menerima hujan dalam empat musim berturut-turut. Padang rumput yang tersisa telah habis dan permukaan air terus menurun karena meningkatnya permintaan.

Dia lantas mendesak para pemimpin Muslim di kecamatan untuk melakukan doa khusus.

Di saat yang sama, salah satu ulama Marsabit Sheikh Omar mendesak orang kaya untuk membantu orang-orang yang kurang beruntung di daerah itu, sekaligus meminta umat beriman untuk terus berdoa.

“Dalam situasi seperti yang kita hadapi, umat Islam biasanya berkumpul untuk berdoa memohon hujan dan rahmat Allah,” katanya

Dia pun mengatakan situasi kekeringan saat ini di kabupaten membutuhkan solusi mendesak, seperti doa. Dengan Iman kepada Tuhan dan doa hamba, segala sesuatu di sisi Tuhan adalah mungkin.

Ia menyebut jika setiap pihak serius dalam mencari solusi untuk masalah mereka, maka perlu berbalik dari perilaku jahat yang selama ini dilakukan. Ulama itu menghubungkan situasi saat ini dengan tingkat dosa dan ketidakbenaran yang tinggi.

Lebih lanjut, dia mengatakan doa khusus seperti itu pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad selama masa kekeringan, dengan membaca beberapa doa tradisional. “Ya Allah berilah kami hujan yang menyelamatkan, baik dan produktif, bermanfaat dan tidak merugikan," ujar dia.

Adapun menurut ulama lainnya, Sheikh Guyo Gosa, kekeringan disebabkan oleh meningkatnya dosa dan terlalu banyak pertumpahan darah, yang mana kini banyak nyawa tak berdosa hilang.

Ia meminta warga untuk tidak mengulangi dan menyebut Allah SWT tidak senang dengan tindakan tersebut. Dia pun mendesak para ulama untuk memimpin umat beriman dalam mendukung Allah SWT.

Sheikh Guyo Gisa meminta umat Islam untuk bersikap jujur ​​dan mengabdikan diri, untuk beribadah kepada Allah sesuai dengan ajaran Islam.

Umat ​​beriman juga berdoa untuk hidup berdampingan secara damai di antara orang-orang, untuk pembangunan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan.

Menurut NDMA, lebih dari setengah penduduk kabupaten sangat membutuhkan dukungan kemanusiaan karena kekeringan yang berkepanjangan. Departemen meteorologi mengatakan akan ada hujan yang tertahan pada bulan Oktober - Desember.  

Sumber:

https://www.the-star.co.ke/counties/north-eastern/2022-10-09-marsabit-muslims-offer-prayers-for-rain-to-ease-drought/

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement