ruzka.repubika.co.id - Napoli sapu bersih empat pertandingan beruntun Grup A Liga Champions. Ajax Amsterdam jadi korban keempat yang ditelan di Stadio Maradona, Kamis (13/10/2022) dini hari WIB.
Pasukan Luciano Spalletti menumbangkan Ajax 4-2. Kemenangan ini mengantar Partenopei ke babak 16 besar dengan dua pertandingan tersisa. Napoli meraup 12 poin dari empat pertandingan.
Pelatih Luciano Spalletti menjelaskan kunci dari sepak bola Napoli yang menggembirakan bukanlah sistem. Tetapi mencari ruang yang ditinggalkan oleh lawan.
“Pada malam hari seperti ini, Anda tersapu oleh atmosfer. Pada satu titik, saya merasa pusing dan berpikir saya bisa melihat bintang-bintang berputar di sekitar kepala saya,” kata Spalletti kepada Sky Sport Italia.
“Kualifikasi ini tergantung pada para pemain dan saya beruntung bisa bekerja dengan grup seperti ini. Seluruh kota bangga dengan mereka, kota yang mendorong kami dengan motivasi yang tepat.”
Sang pelatih dipuji karena taktik all-attack dan formasi 4-3-3-nya, tetapi bersikeras untuk menyebarkan pujian.
“Sistem tidak lagi ada di sepakbola, ini semua tentang ruang yang ditinggalkan oleh lawan. Anda harus cepat mengenali mereka dan mengetahui saat yang tepat untuk menyerang, memiliki keberanian untuk memulai gerakan bahkan saat terdesak," pungkas Spalletti.
Napoli memimpin 2-0 hingga menit 16 lewat gol Hirving Lozano dan Giancomo Raspadori. Ajax memperkecil di menit awal babak kedua melalui gol balasan Davy Klaassen sebelum Napoli mengkonversi hadiah penalti menjadi 3-1.
Ajax kembali mengejar dengan gol balasan dari titik putih. Tapi gol Victor Osimhen di menit 89 mengunci kemenangan Napoli 4-2.
“Kami melihat hari ini dengan gol pertama Ajax apa itu Liga Champions. Anguissa cedera dan kami kebobolan sebelum kami mampu membuat bola keluar dari permainan.”
Osimhen masuk dari bangku cadangan untuk comeback dan mencetak gol di menit terakhir, setelah beberapa kali terjebak offside dan melepaskan tembakan. Semuanya dengan perasaan putus asa yang nyata setelah sekian lama berada di luar lapangan.
“Osimhen sering offside karena dia sangat bersemangat sehingga dia mulai berlari lebih awal," jelas Spalletti.
“Dia belum dalam kondisi yang tepat untuk membantu rekan satu timnya, tetapi kami mencoba untuk menjaga bola lebih banyak di babak kedua dan menggunakan kemampuan Osimhen di udara untuk bola panjang.”
Ketika Osimhen menemukan jaringnya, dia melepaskan kaus dan masker pelindung wajahnya untuk merayakannya.
Ini merupakan kemenangan kesembilan berturut-turut Napoli di semua kompetisi.* (yayan)