Jumat 14 Oct 2022 15:34 WIB

Presiden Bangun Infrastruktur Hingga Pelosok Daerah, Pakar: Tumbuhkan Ekonomi Kerakyatan

Pembangunan infrastruktur secara masif itu untuk pembangunan.

Warga melintas di Jembatan Gantung Mangunsuko, Dukun, Magelang, Jawa Tengah, Selasa (21/7). Jembatan gantung ini lebih  dikenal dengan nama Jembatan Jokowi. Pasalnya, pada waktu itu diresmikan oleh Presiden Joko Widodo. Dan kini jembatan yang dicat warna-warni ini menjadi daya tarik wisata baru di sini.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Warga melintas di Jembatan Gantung Mangunsuko, Dukun, Magelang, Jawa Tengah, Selasa (21/7). Jembatan gantung ini lebih dikenal dengan nama Jembatan Jokowi. Pasalnya, pada waktu itu diresmikan oleh Presiden Joko Widodo. Dan kini jembatan yang dicat warna-warni ini menjadi daya tarik wisata baru di sini.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pakar Ekonomi dari Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon Maryam Sangadji mengatakan, infrastruktur yang dibangun oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga pelosok daerah mulai dari jalan, bandara, pelabuhan, bendungan, jembatan dan irigasi berdampak kepada pertumbuhan sektor ekonomi kerakyatan.

Menurutnya, tersedianya infrastruktur merupakan dasar bagi terbangun konektivitas dan pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat sekitar khususnya wilayah Indonesia yang sebagian besar berbentuk kepulauan.

Baca Juga

“Apalagi daerah kita daerah kepulauan ini itu tentu sangat penting sekali karena saat ini kita punya masalah infrastruktur jalan, kemudian jembatan antar pulau saja itu bahkan tidak ada jembatannya sehingga ekonomi masyarakat lokal itu biaya transportasinya itu sangat tinggi sekali. Jadi kalau ada transportasi itu akan lebih baik,” ujar Maryam, Jumat (14/10/2022).

“Apalagi sekarang itu sudah ada tol laut nah ini memang lebih efektif lagi kita punya barang-barang yang datang kemudian yang keluar sehingga biaya atau daya beli masyarakat terhadap produk itu juga tidak terlalu tinggi sampai infrastruktur di tingkat pedesaan itu dibuka jalan-jalan sampai ke produksi itu memang sudah terlihat sekali,“ sambungnya.

Meskipun belum semuanya tersentuh pembangunan infrastruktur 100 persen, Maryam mengatakan masih memaklumi sebab butuh waktu bertahap, baginya infrastruktur menjadi modal awal untuk membangun ekonomi kerakyatan.

“Memang pembangunan itu tidak sekaligus tetapi menjadi sebuah prioritas daerah mana yang pusat pertumbuhannya itu bisa digerakkan lebih cepat itulah yang diprioritaskan dan memang harapannya ke daerah-daerah yang sudah ada di intervensi melalui berbagai infrastruktur sarana dan prasarana khusus masuk ke ekonomi kerakyatan itu,” jelas Maryam.

Maryam mencontohkan pembangunan jalan bagi petani setelah panen untuk mengangkut hasil panennya tentu membutuhkan transportasi yang laik dan terjangkau.

“Misalnya ada jalan tani dan selain sebagainya terhubung dengan produksi itu petani nilai petaninya itu sudah sangat tinggi karena transportasinya angkut barangnya itu sudah bisa menjangkau dengan adannya jalan tani,” bebernya.

Selain itu, kata Maryam pembangunan infrastruktur secara masif itu untuk pembangunan sangat baik sekali bagi daya saing dan pertumbuhan ekonomi agar tidak terjebak dalam middle income trap atau hanya mencapai tingkat pendapatan menengah.

“Memang infrastruktur harus dibangun secara masif secara nasional ini juga bisa meningkatkan kemajuan bagi daerah kita sehingga kita tidak hanya berada di middle income trap saja,” tukasnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement