Destinasi.republika.co.id - Workshop Alquran Braille bagi guru Pendidikan Agama Islam Sekolah Luar Biasa (PAI SLB) se-Jawa Tengah kembali diadakan. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Jawa Tengah ini terinspirasi dari workshop serupa yang sebelumnya diadakan oleh Amanah Takaful bersama Kelompok Kerja Guru PAI SLB pada 30-31 Juli 2022 di Banjarnegara.
Kali ini, pelatihan yang menitikberatkan pada bimbingan baca tulis Alquran Braille ini didukung pula oleh Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Disdikbud dan dihadiri 20 guru PAI dari 20 SLB se-Jawa Tengah. Kegiatan itu diadakan di Hotel Setos Semarang, Kamis-Jumat, 20-21 Oktober 2022. Pada kesempatan ini, Amanah Takaful Kembali menyalurkan Alquran Braille kepada para peserta workshop.
Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus Disdikbud Jawa Tengah sekaligus Ketua UPZ Disdikbud Jawa Tengah Kustri Saptono menyampaikan rasa terima kasih kepada Yayasan Amanah Takaful yang telah mengawali serta memberi inspirasi untuk menyelenggarakan workshop angkatan kedua. "Apa yang telah kita mulai bersama Amanah Takaful di Banjarnegara kemarin harus terus dilanjutkan sebagai bagian estafet pengembangan SDM Guru PAI SLB guna mendukung lahirnya peserta didik yang ber-akhlaqul karimah (berakhlak mulia). Saya pribadi berharap kerja sama ini terus berlanjut untuk menginspirasi daerah lain di seluruh Indonesia," ujar Kustri dalam sambutannya.
Apresiasi juga disampaikan oleh Sekretaris Disdikbud Jawa Tengah Suyanta yang menilai kolaborasi antara Pemerintah Provinsi, KKG PAI SLB dan lembaga sosial kemanusiaan seperti Amanah Takaful diperlukan. Kolaborasi itu untuk mendukung percepatan peningkatan mutu tenaga pendidik Sekolah Luar Biasa (SLB) khususnya tunanetra agar tidak hanya membekali siswa dengan keterampilan softskill namun juga nilai-nilai spiritual keagamaan.
"Hari ini mungkin hanya 20 guru PAI SLB yang mengikuti workshop. Tapi percayalah bahwa ada ratusan hingga ribuan peserta didik kita yang menunggu serta berharap pada keterampilan yang kita miliki dalam mengenyam pendidikan baca tulis Alquran. Maka yakinlah bahwa Allah SWT pasti akan membalas kerja besar yang sedang kita siapkan saat ini,” kata Suyanta penuh semangat di hadapan para peserta.
Hal senada disampaikan oleh salah seorang peserta Dewi Hendayani, asal SLBN Brebes. Ia mengaku ersyukur dipertemukan dengan para instruktur seperti Ibu Hindatul Latifah dan Bapak Mufid Khoerudin. Sehingga dirinya merasa nyaman berinteraksi bahkan dengan sesama peserta yang berasal dari Kabupaten/Kota berbeda.
"Asyik, seru sekali acaranya. Tambah teman dan ilmu baru. Juga yang tidak kalah penting saya berharap ke depan diadakan lagi untuk angkatan tiga dengan jumlah peserta yang lebih banyak," ucap Dewi di sela kegiatan yang disertai penilaian serupa peserta lainnya
Jalannya workshop yang dikemas dengan ceria dan metode interaktif membuat kegiatan yang berlangsung selama dua hari terasa sangat singkat. Perwakilan Amanah Takaful Elis Sutriyati mengemukakan, tujuan keterlibatan Amanah Takaful lebih dari sekedar keinginan peningkatan kualitas SDM tenaga pendidik dan kuatnya karakter keislaman siswa-siswi SLB.
"Kita berharap total 41 alumni Workshop Alquran Braille yang sudah terbentuk bisa terus bersinergi dalam Forum Komunikasi Braille Guru PAI SLB serta menjadi motor di sekolah maupun kabupaten/kotanya masing-masing dalam mensyiarkan Quran bagi para tunanetra," ujar Elis.
Pada penutupan acara, kembali panitia yang digawangi Disdikbud Jawa Tengah mengingatkan perlunya keberlangsungan semangat untuk dapat menyelenggarakan kegiatan serupa bagi para guru yang belum berkesempatan pada kali ini. Hal ini juga sejalan dengan visi Amanah Takaful bersama KKG PAI SLB agar Alquran benar-benar bisa menjadi pedoman hidup dan cahaya penerang termasuk bagi saudara Muslim yang berkebutuhan khusus seperti tunanetra.