REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) II, Kartika Wirjoatmodjo meninjau kesiapan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang akan digunakan untuk Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Kawasan ITDC, Nusa Dua, Bali.
Wamen Tiko sapaan akrabnya, menyampaikan bahwa SPKLU PLN telah siap digunakan untuk mendukung KTT G20 pada November 2022 mendatang.
“Saya apresiasi kepada PLN yang telah menyelesaikan pembangunan SPKLU hingga 100 persen, apalagi teknologi aplikasi pendukung merupakan internal development. Semuanya sudah sangat bagus karena dan sudah diperhitungkan dengan baik untuk perkiraan waktu pengisian hingga jumlah kWh-nya,” ujarnya.
Wamen Tiko berharap agar setelah kegiatan KTT G20, pemanfaatan SPKLU dan aplikasi pendukungnya dapat dioptimalkan di lokasi–lokasi lainnya yang kini telah banyak menggunakan kendaraan listrik.
Di sela kunjungannya, Tiko juga menyaksikan prosedur pengisian kendaraan listrik bagi mobil delegasi dan operasional KTT G20 dengan menggunakan aplikasi PLN Mobile yang telah dilengkapi dengan fitur Electric Vehicle.
Pada kunjungan kerja ini, Wamen Tiko turut didampingi oleh Ketua Tim PMO G20 Kementerian BUMN, Reynaldi Istanto, Asisten Deputi Bidang Jasa Telekomunikasi dan Media Kementerian BUMN, Priatmo Hadi, serta Direktur Distribusi PLN Adi Priyanto.
Adi Priyanto menjelaskan demi memenuhi kebutuhan mobilitas kendaraan listrik selama KTT G20, PLN menyiapkan 66 unit SPKLU Ultra Fast Charging yang ditempatkan dalam 30 shelter. Saat pelaksanaan KTT G20, PLN juga akan menyiapkan petugas siaga di lokasi-lokasi SPKLU.
“Kami juga menyiapkan 200 unit home charging di masing – masing hotel tempat delegasi menginap serta lokasi lainnya sesuai kebutuhan. PLN juga menyiapkan catu daya untuk kebutuhan SPKLU bagi bus listrik dan keseluruhan infrastruktur SPKLU ini sudah rampung 100 persen,” kata Adi.