Persis Solo dan Persebaya Bertemu, Kaesang: Ini untuk Sepakbola Lebih Baik
Rep: C02/ Red: Muhammad Fakhruddin
Persis Solo dan Persebaya Bertemu, Kaesang: Ini untuk Sepakbola Lebih Baik. Kaesang Pangarep. | Foto: Muhammad Noor Alfian
REPUBLIKA.CO.ID,SOLO -– Dua Bos Besar Persis Solo, Kaesang Pangarep dan Persebaya Surabaya, Azrul Ananda melakukan pertemuan untuk evaluasi liga 1 2022/2023 pasca tragedi Kanjuruhan Malang, Senin (24/10/2022).
Dalam pertemuan tersebut, Kaesang mengatakan bahwa tujuan pertemuan tersebut adalah diskusi kemajuan nasib sepak bola di Indonesia, serta masa depan klub-klub lainnya. Ia berharap agar dunia persepakbolaan Indonesia menjadi lebih baik kedepannya.
"Ini untuk perubahan sepakbola agar lebih baik, intinya agar liga lebih baik kedepan," kata Kaesang di Balai Kota Solo, Senin (24/10/2022).
Ketika ditanya apakah harapannya agar liga 1 segera bergulir, Kaesang mengatakan pihaknya akan mengikuti kebijakan PSSI. Namun ia menyangsikan karena di surat yang diberikan PSSI karena tidak ada kepastian waktu pada berjalannya liga 1.
"Kita ngikut. Di suratnya sampai waktu yang tidak ditentukan gimana to Jadi semua pemainnya kontrak seumur hidup sampai jalan. Ya kalau kita yang punya duit masih bisa bayar gaji pemain kalau yang lain? Liga dua sudah pada teriak-teriak, Liga tiga apalagi," terangnya.
Sementara itu, Azrul bos besar Persebaya menyebut pihaknya juga telah menyampaikan hal itu kepada Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. Hal itu karena tahun juga depan Surabaya didapuk jadi tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia.
"Kami menceritakan apa yang kami alami dengan mas Kaesang, Mas Kevin (Nugroho) dan Mas Gibran. Kedepan seperti apa, kebetulan Surabaya dan Solo nanti sama-sama menjadi kota yang dipakai Piala Dunia. Jadi, nanti terkait infrastrukturnya seperti apa," papar Azrul.
Selain itu, Azrul menjelaskan hal serupa dengan Kaesang. Ia menekankan bahwa masa depan klub juga penting, namun tidak kalah penting adalah bagaimana liga 1 berjalan dengan lebih baik.
"Sebagai sesama peserta Liga 1 dan anggota PSSI kami berdiskusi soal masa depan sepak bola Indonesia. Jadi, ya kami di luar segala permasalahan kejadian pada tragedi itu (Kanjuruhan) kami juga harus memikirkan kedepannya seperti apa sebagai klub," pungkasnya.