Selasa 25 Oct 2022 20:29 WIB

Banyak Orang Tunda ke Dokter Gigi Saat Pandemi, Anda Juga Alami Masalah Ini Sekarang?

Mulai dari bruxing hingga gigi tanggal banyak dialami sejak pandemi.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Dokter gigi menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) saat memeriksa pasien di salah satu klinik gigi di Jakarta, Rabu (22/4/2020). Ada sejumlah masalah gigi yang mendera masyarakat sejak pandemi.
Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA
Dokter gigi menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) saat memeriksa pasien di salah satu klinik gigi di Jakarta, Rabu (22/4/2020). Ada sejumlah masalah gigi yang mendera masyarakat sejak pandemi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berkunjung ke dokter gigi menjadi salah satu hal yang cukup sering dihindari di masa-masa awal pandemi. Alasannya, banyak orang merasa khawatir untuk membuka masker dan melakukan kontak erat di saat penularan Covid-19 sedang tinggi-tingginya.

Kini, setelah vaksinasi semakin meluas dan masyarakat sudah mampu beradaptasi, orang-orang yang mulai kembali rutin memeriksakan diri ke dokter gigi. Dari pemeriksaan-pemeriksaan inilah, dokter gigi menemukan ada beberapa masalah gigi yang cukup umum dikeluhkan oleh pasien. Berikut ini adalah keluhan-keluhan tersebut, seperti dilansir Huffington Post, Selasa (25/10/2022).

Baca Juga

Menggeretakkan gigi

Selama pandemi berlangsung, orang-orang tak hanya dihadapkan pada masalah kesehatan saja. Beberapa isu lain seperti gejolak politik hingga resesi juga bermunculan dan membuat situasi pandemi semakin penuh tekanan.

Situasi yang penuh tekanan ini bisa memunculkan stres yang cukup signifikan. Salah satu cara tubuh untuk merespons stres adalah melalui bruxing atau menggeretakkan gigi (grinding).

Ketika seseorang menggeretakkan gigi, email gigi akan terpecah dan muncul fraksi vertikal serta horizontal di gigi. Tergantung dari seberapa besar pecahan pada gigi yang terjadi, dokter gigi dapat memberikan terapi berupa penambalan hingga pencabutan gigi pada gigi yang terdampak kerusakan.

Namun, selain memperbaiki gigi yang rusak, kebiasaan bruxism juga perlu diatasi. Tanpa memperbaiki kebiasaan menggeretakkan gigi, kerusakan berulang bisa terjadi pada gigi.

Gigi berlubang

Perubahan gaya hidup di masa pandemi tampaknya turut mendorong terjadinya peningkatan masalah gigi berlubang. Salah satu perubahan yang menjadi pemicu masalah gigi berlubang adalah meningkatnya kebiasaan mengemil karena sebagian besar aktivitas dilakukan di rumah.

Makanan atau minuman yang dikonsumsi saat mengemil cenderung berupa makanan atau minuman manis. "Makanan tersebut mungkin tak mereka makan sesering itu ketika mereka harus pergi ke kantor," ujar drg Richard M Lipari.

Masalah gigi akibat pengabaian

Masalah gigi bisa diibaratkan seperti kebocoran genteng. Kebocoran genteng yang kecil mungkin bisa berhenti untuk sementara waktu. Namun, kebocoran berikutnya akan muncul dengan lebih berat.

"Sama seperti masalah gigi," ujar pemilik Smile Service DC drg Albert Coombs.

Masalah gigi yang dibiarkan akan terus berkembang. Semakin berat masalah yang muncul, semakin sulit dan mahal untuk menanganinya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement