REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- G20 dibentuk pada 1999 dengan tujuan untuk mendiskusikan kebijakan-kebijakan dalam rangka mewujudkan stabilitas keuangan internasional. Forum ini dibentuk sebagai salah satu upaya menemukan solusi atas kondisi ekonomi global yang dilanda krisis keuangan global pada 1997-1999 dengan melibatkan negara-negara berpendapatan menengah dan memiliki pengaruh ekonomi secara sistemik, termasuk Indonesia.
Mengamini hal tersebut, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Hariyadi Sukamdani mengatakan berbagai kegiatan Presidensi G20 di Indonesia berdampak positif dalam pemulihan ekonomi nasional dan juga memperkenalkan potensi Indonesia di mata internasional.
"KTT G20 akan meningkatkan devisa yang masuk sehingga tercapai pemulihan ekonomi khususnya di kawasan Bali dan sekitarnya, sehingga Dunia internasional akan tahu potensi Indonesia, dan secara tidak langsung akan berminat melakukan investasi di Indonesia” ucap Hariyadi.
Selain pemulihan ekonomi dan promosi potensi Indonesia di Internasional, Hariyadi menuturkan manfaat yang didapat menjadi Presidensi G20 adalah Indonesia bisa mengambil peran secara proaktif dalam berbagai forum kerjasama internasional sehingga peningkatan hubungan negara antar G20 menjadi lebih baik.
“Meski kondisi geopolitik global masih dibayangi dengan ketidakpastian terutama akibat konflik Rusia dan Ukraina, Presidensi G20 Indonesia harus bisa menjaga konektivitas dan rantai pasok global demi tercipta peningkatan hubungan antar G20 yang menjadi lebih baik dan erat” kata Hariyadi.
Hariyadi juga mengajak kalangan Pengusaha untuk mengambil peran dan sukseskan puncak pelaksanaan G20 yang akan digelar November 2022.“APINDO mendukung penuh Presidensi G20 Indonesia dan siap sukseskan gelaran puncak KTT G20, dan diharapkan teman-teman pengusaha dapat memfollow-up peluang kerjasama yang bisa ditawarkan, apalagi kalangan pengusaha juga bertemu di event P20", harap Hariyadi.
Diketahui G20 adalah forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa (EU). G20 merepresentasikan lebih dari 60 persen populasi bumi, 75 persen perdagangan global, dan 80 persen PDB dunia. Anggota G20 terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa.