Jumat 04 Nov 2022 22:37 WIB

AI Bantu Toserba di Jepang Dapatkan Untung Lebih Besar

AI membantu menganalisa item apa saja yang didiskon agar terjual habis.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Kecerdasan buatan (Ilustrasi)
Foto: Flickr
Kecerdasan buatan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Semakin banyak toko serba ada (toserba) dan supermarket Jepang yang menggunakan kecerdasan buatan atau artificial intellegence (AI). AI digunakan untuk menganalisis data seperti angka penjualan masa lalu sehingga bisa membantu memutuskan diskon yang berlaku untuk produk yang mudah rusak.

Sekitar pukul 15.00 waktu setempat, di cabang jaringan toko serba ada Lawson di daerah Shinjuku Tokyo, komputer di toko memutuskan produk makanan mana yang harus didiskon dan berapa banyak diskon yang diberikan.

Baca Juga

Layar bertuliskan “sandwich aneka, satu, diskon 20 yen,” yang lain, “sandwich ham dan selada renyah, tiga, diskon 30 yen.” Seorang manajer kemudian mencetak label harga dan berkeliling, menempelkannya pada produk. Delapan macam sandwich berjajar di rak, tetapi hanya satu, yang mendekati waktu penggunaannya, yang didiskon.

Dilansir dari Japan Today, Senin (31/10/2022), pada 2015, Lawson memperkenalkan sistem di mana kecerdasan buatan memberi saran kepada manajer toko dan staf tentang manajemen produk.

Lawson menggunakan perangkat lunak untuk mengusulkan harga dan memberi peluang terbaik produk untuk dijual. Hal ini bisa mencegah stok barang yang tidak didiskon akan terbuang sia-sia. Untuk mencegah ini, AI meninjau sekitar 270 jenis produk empat kali sehari.

Sistem ini telah menghasilkan peningkatan kinerja bisnis untuk grup perusahaan. Pada tahun 2021, di enam prefektur yang terdiri dari wilayah Tohoku Jepang timur laut, laba kotor per toko naik 0,6 persen, sementara biaya yang dikeluarkan dari produk yang terbuang turun 2,5 persen.

Sejak sistem itu berkembang lebih jauh, 162 outlet Lawson di ibukota mengadopsi sistem antara Juni dan September tahun ini. Perusahaan bermaksud untuk memulai peluncuran nasional penuh pada tahun fiskal 2023.

Jaringan supermarket besar Aeon Retail Co juga telah mengembangkan sistem diskon AI yang diterapkan di sekitar 350 toko pada akhir September. Sistem menganalisis kinerja penjualan setiap toko dan bekerja untuk menentukan harga sehingga memastikan barang-barang itu bisa terjual saat waktu tutup toko.

Di cabang Funabashi Aeon di Prefektur Chiba, staf menggunakan perangkat portabel untuk memindai barcode dari item yang tersisa di rak produksi pada pukul 17.00 setiap hari. Misalnya, ketika staf memeriksa omelet seharga 200 yen, perangkat itu menampilkan “18”. Artinya, pada pukul 17.00, ada 18 telur dadar yang tersisa. Telur itu mungkin akan terjual habis pada  waktu tutup pukul 23.00.

Jika ada 24 omelet di rak pada saat itu, staf akan memasukkan data “24 omelet” dan mengirim data ke sistem terpusat. Item itu langsung menghitung diskon 10 persen untuk omelet sehingga berpeluang habis pada saat toko tutup.

Pengenalan sistem tampaknya merupakan tambahan yang disambut baik. Salah satu pejabat di Aeon Retail memujinya karena telah “membuat diskon besar tepat sebelum waktu tutup.”

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement