Merusak Satu Pohon Berarti Merusak Keberlangsungan Kehidupan
Rep: Bowo Pribadi/ Red: Muhammad Fakhruddin
Peserta Stadium Generale bertajuk "Trees for Life, Sustainability Life, Sustainability Patnership” berfoto bersama usai acara yang digelar di gedung Theater lantai 4 Rektorat kampus UIN Walisongo, Semarang, Rabu (9/11). | Foto: istimewa
REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG -- Alam tidak akan pernah 'membiarkan' jika manusia terus menerus mengabaikan kelestariannya. Setiap tanaman yang dirusak oleh manusia, hal ini juga berart manusia telah merusak keberlangsungan kehidupannya sendiri.
Sebab dari tanaman (pohon) akarnya akan mengikat tanah dan air. Jika air terjaga, maka kehidupan manusia di muka bumi juga akan terjaga dan risiko bencana alam akan terkurangi.
"Maka, dari sini kita akan belajar pentingnya tanaman bagi keseimbangan alam dan kehidupan," ungkap Vice President Director Djarum Foundation, FX Supanji, pada Stadium Generale bertajuk "Trees for Life, Sustainability Life, Sustainability Patnership” yang digelar UIN Walisongo, Semarang, di gedung Theater lantai 4 Rektorat kampus setempat, Rabi (9/11).
Menurut Supanji, Trees for Life and Sustainability menjadi peran penting manusia untuk mempertahankan keseimbangan dan kelestarian alam. "Dalam konteks ini ada tiga hal penting yang perlu dijaga untuk alam yang berkelanjutan. Ketiganya adalah tanah, tanaman (pohon) dan air. Dengan melindungi tanaman maka tanah dan air akan terjaga dengan baik bagi kehidupan. "Inilah yang mendasari semangat trees of life, guna mewujudkan keseimbangan untuk menjaga keberlangsungan kehidupan di bumi," tegasnya.
Sementara itu, di hadapan 251 mahasiswa UIN Walisongo, Rektor UIN Walisongo, Prof Dr Imam Taufiq MAg menyampaikan, sebagai Smart and Green Campus UIN Walisongo telah memiliki kesadaran lingkungan.
Hal ini diperkuat dengan anugerah Universitas Ilndonesia (UI) Green Metric World University Rangking yang menempatkan UIN Walisongo sebagai peringkat kedua nasional kategori Perguruan Tinggi Keagamaan Islam berwawasan lingkungan.
Rektor juga menyampaikan, kehadiran Djarum Foundations karena selaras dengan semangat 'We Green' dan sama- sama memiliki kepedulian terhadap lingkungan yang berkelanjutan.
"Sehingga Kolaborasi ini tepat, terlebih pak Supanji memiliki program unggulan terhadap lingkungan, salah satunya Kampus Darling. Melalui acara ini kami melakukan refleksi dengan menghadirkan pakarnya," tegas Imam Taufiq.
Ia juga mengatakan, We Green UIN Walisongo telah melakukan kerjasama dengan Mountrash Indonesia. Untuk memperkuat We Green juga menjalin kerjasama Djarum Foundations.
Saat ini We Green UIN Walisongo memasuki dalam renstra Green Hybrid dan menjadikan kesadaran terhadap lingkungan dan hal itu menjadi gaya hidup mahasiswa UIN Walisongo. "Selain itu juga terdapat Prodi Teknik Lingkungan bentuk perwujudan keseriusan UIN dalam isu lingkungan," tambahnya.
Salah seorang peserta, Yuda menyampaikan acara stadium generale ini memberikan perspektif baru tentang isu lingkungan. Banyak cara yang dilakukan dalam melestarikan lingkungan, salah satunya dengan upaya menanam pohon demi kehidupan yang berkelanjutan,” ungkap mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam UIN Walisongo ini.