Hari Pahlawan, Momentum Ormas Turut Berperan Rawat Persatuan

Red: Fernan Rahadi

Peserta mengunjungi area pemakaman usai mengikuti Upacara Peringatan Bersama Hari Pahlawan ke-63 di Ereveld Pandu, Jalan Pandu, Kota Bandung, Jumat (11/11/2022). Upacara tersebut digelar untuk memperingati Hari Pahlawan, sekaligus memberikan edukasi kepada warga mengenai hubungan sejarah Belanda dan Indonesia serta menjaga hubungan baik kedua negara tersebut. Republika/Abdan Syakura
Peserta mengunjungi area pemakaman usai mengikuti Upacara Peringatan Bersama Hari Pahlawan ke-63 di Ereveld Pandu, Jalan Pandu, Kota Bandung, Jumat (11/11/2022). Upacara tersebut digelar untuk memperingati Hari Pahlawan, sekaligus memberikan edukasi kepada warga mengenai hubungan sejarah Belanda dan Indonesia serta menjaga hubungan baik kedua negara tersebut. Republika/Abdan Syakura | Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tanggal 10 November 2022 masyarakat kembali diingatkan sebuah momentum yang erat kaitannya dengan perjuangan bangsa dalam menegakkan kemerdekaan dan menjaga keutuhan negara. Kini perjuangan tidak lagi tentang angkat senjata melawan penjajah, namun lebih merupakan perjuangan melawan pihak-pihak yang berupaya merongrong persatuan.

Wakil Ketua Pembina Pengurus Pusat Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PP Perti), KH Anwar Sanusi, turut mengutarakan optimismenya bahwa generasi muda mampu menang dalam perjuangan mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa pasca 77 tahun kemerdekaan.

"Generasi muda ini merupakan tongkat estafet perjuangan bangsa, perekat persatuan atas segala perbedaan. Generasi muda ini harus lebih mencintai tanah airnya untuk merawat kesatuan dan persatuan. Karena lagi-lagi bahwa perjuangan berat ini memang ya mau tidak mau secara alami kan harus berganti (generasi)," ujar KH Anwar Sanusi di Jakarta, Kamis (10/11/2022).

Demikian juga termasuk keberadaan ormas (organisasi kemasyarakatan) yang menurut mantan Ketua Umum ormas Perti periode 2005 - 2011 ini, memiliki peran yang sangat besar dalam merawat persatuan. Sebagaimana sejarah menuliskan bagaimana ormas sejak jaman dahulu telah berjasa dalam mendorong terciptanya kemerdekaan dan melahirkan tokoh-tokoh bangsa yang hebat.

"Di Indonesia ini dengan banyaknya ormas-ormas yang ada termasuk ormas keagamaan yang tergabung dalam LPOI (Lembaga Persahabatan Ormas Islam)-LPOK (Lembaga Persahabatan Ormas Keagamaan) memiliki dan mengemban kewajiban untuk mendidik masyarakat dalam menjalin persatuan dan kesatuan," ungkap KH Anwar Sanusi.

Menurut salah satu pendiri dan juga Ketua LPOI ini, keberadaan ormas-ormas di tanah air adalah kelebihan yang dimiliki bangsa Indonesia. Ormas-ormas ini sambungnya, memiliki massa yang tergabung dan tersebar dalam pesantren, madrasah, sekolah perguruan tinggi, hingga fasilitas publik yang merupakan aset besar dalam perjuangan bangsa.

"Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Persatuan Tarbiyah Islamiyah, ada Al Ittihadiyah,  Syarekat Islam, Persatuan Umat Islam (PUI), Persatuan Islam (Persis) dan lain sebagainya. Ormas ini kan punya wilayah dan punya cabang. Seperti saya dari Persatuan Tarbiyah Islamiyah kami punya 35 wilayah dan ratusan cabang. Nah melalui saluran-saluran inilah kita sampaikan pesan perdamaian dan persatuan kepada khususnya generasi muda," ucapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Terkait


Habib Syech: Bershalawat Cara Tepat Bersyukur di Hari Pahlawan

Anak-Anak Diajak Berziarah ke Taman Makam Pahlawan Cikutra Bandung

Meneladani Sikap Para Pahlawan

Kiprah Pahlawan Nasional Slamet Riyadi di Mata Sang Keponakan

Wali Kota: 40 Persen APBD Surabaya 2023 Diprioritaskan untuk UMKM

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark