Senin 14 Nov 2022 17:14 WIB

Pelindo Bangun Jalur Logistic Hub 40 Ha di Jalan Tol Cibitung-Cilincing

Pembangunan logistic hub akan sangat menguntungkan ekosistem logistik

Rep: novita intan/ Red: Hiru Muhammad
Kendaraan melintasi Tol Cibitung-Cilincing di Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (10/10/2022). Tol Cibitung-Cilincing seksi 2 dan 3 segmen Telaga Asih-Gabus-Tarumajaya mulai diberlakukan tarif menggunakan sistem tertutup satu kartu untuk satu kendaraan mulai Minggu (09/10/2022).
Foto: ANTARA/Fakhri Hermansyah
Kendaraan melintasi Tol Cibitung-Cilincing di Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (10/10/2022). Tol Cibitung-Cilincing seksi 2 dan 3 segmen Telaga Asih-Gabus-Tarumajaya mulai diberlakukan tarif menggunakan sistem tertutup satu kartu untuk satu kendaraan mulai Minggu (09/10/2022).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-- PT Pelabuhan Indonesia (Persero) melalui PT Akses Pelabuhan Indonesia mengoptimalkan jalur pembangunan logistic hub yang menyatu dengan rest area yang terletak kilometer 16,5 dari arah Cibitung. Adapun luasnya sekitar 40 hektar, enam hektar disiapkan rest area, selebihnya logistic hub.

Direktur Keuangan dan SDM Akses Pelabuhan Indonesia Juli Tarigan mengatakan logistic hub akan sangat menguntungkan ekosistem logistik karena mengkonsolidasikan kargo mereka sebelum masuk ke pelabuhan. Pada umumnya, tak semua perusahaan eksportir mengirim kargo satu kontainer penuh. “Adanya sisi menuju Tanjung Priok,” ujarnya, Senin (14/11/2022).

Baca Juga

Menurutnya konsep logistic hub merupakan pengembangan dari model transit oriented development yang dipakai penataan kota. Kota dibangun dan dikembangkan dengan mengintegrasikan pemukiman dengan sistem transportasi, sehingga bisa menciptakan kota yang efisien.  “Kita tambahkan L menjadi TOLD. Tujuan sama agar kita bisa menciptakan sistem logistik yang efisien, sehingga biaya logistik bisa turun,” kata Juli.

Sementara itu Direktur Utama Pelabuhan Indonesia Arif Suhartono menambahkan tak sedikit perusahaan yang hanya bisa memenuhi sebagian kecil kontainer. Ada banyak perusahaan ekspedisi yang memberikan layanan kecil kontainer kepada perusahaan yang barang kirimannya tidak terlalu banyak. 

“Mereka tak perlu menyewa satu kontainer, tapi bisa berbagi ruang dengan perusahaan lain, sehingga ongkos kirimnya bisa jauh lebih murah. Mereka bisa mengkonsolidasikan muatannya logistic hub yang nanti disediakan di JTCC,” ucapnya.

Pelindo juga membuat akses khusus New Priok Eastern Access (NPEA) menuju kawasan pelabuhan Kalibaru untuk memperlancar arus barang. Selain itu, akses baru ini juga dimaksudkan untuk bisa menampung barang dalam jumlah besar setelah NPCT 2 dan NPCT 3, serta dua terminal produk beroperasi pada 2024. 

Akhir tahun ini, pembangunan empat terminal itu sudah dimulai. Akses khusus yang panjangnya 6,6 kilometer ini akan terintegrasi dengan JTCC dan JORR Seksi E2, E3, dan N. 

Separuh berada di darat, setengah lagi di laut. Titik awal jalan nontol berbayar ini berada kilometer 30 dari arah Jalan Tol Cibitung-Cilincing (JTCC), dan berujung kawasan Kalibaru. “Jalan dua arah ini masing-masing tiga lajur. Ada access fee, tapi NPEA bukan jalan tol. Jalan ini khusus truk kontainer yang akan masuk ke kawasan NPCT,” ucapnya.

Diharapkan, pembangunan akses khusus ini selesai pada 2024, sejalan dengan selesainya NPCT 2, NPCT 3, dan dua terminal produk. Setelah beroperasi, jalan khusus akses timur bisa dicapai dari arah JTCC dan juga dari arah JORR Seksi E. Jarak dari simpang susun Cilincing menuju pintu NPEA hanya sekitar empat kilometer.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement