REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Presiden Amerika Serikat Joe Biden menegaskan tidak ada perang dingin antara dirinya dengan Presiden China Xi Jinping. Ia mengatakan kerap melakukan komunikasi dengan Xi meski baru kali ini melakukan pertemuan tatap muka langsung setelah hampir lima tahun.
"Tidak ada perang dingin. Saya sudah melakukan pertemuan bekali kali dengan Xi Jinping meski tidak bertatap muka langsung. Kami melakukan komunikasi yang baik dan terbuka antara satu sama lain," tegas Biden saat menggelar konferensi pers di Nusa Dua, Bali, Senin (14/1).
Persoalan Taiwan, yang disinyalir menjadi akar mula potensi perang dingin antara dirinya dan Xi Jinping ditepis oleh Biden. "Kebijakan kami tidak berubah. Kami mendukung prinsip China dan mendukung perdamaian bagi semua," tegas Biden.
Dia juga mengajak Xi Jinping untuk menyudahi tensi tegang terhadap Taiwan dan mendorong perdamaian antara kedua belah pihak. "Saya yakin Xi Jinping mengerti apa yang saya ujarkan untuk tidak harus sampai melakukan serangan dan mengedepankan perdamaian," tambah Biden.
Biden juga menegaskan pertemuan tatap muka pertama dirinya dengan Xi Jinping akan dilanjutkan pada pertemuan bilateral lainnya di lain kesempatan. Biden merinci ia membahas banyak hal dengan Xi Jinping terkait potensi kerjasama antara kedua negara.
"Kami selama 3,5 jam membahas banyak hal terkait isu yang sedang mengemuka di global saat ini dan kami sepakat untuk membahasnya lebih rinci lebih lanjut," ujar Biden.
Biden dan Xi Jinping melakukan pertemuan pertama setelah lima tahun tak bertemu. Biden dan Xi bertemu di Indonesia untuk gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.